6.914 Pelanggan PDAM Kesulitan Air

6.914 Pelanggan PDAM Kesulitan Air
6.914 Pelanggan PDAM Kesulitan Air
Di Kampung Sukamanah, RT. 01/04, Desa Parungpanjang, para pelanggan sudah dua hari ini terpaksa membeli air mineral isi ulang digunakan untuk mandi cuci kakus (MCK). Didi Supriadi (29), mengaku harus membeli enam galon air seharga Rp21 ribu untuk kebutuhan sehari-hari. “Ada yang beli sampai sepuluh galon. Habis mau bagaimana lagi, kami butuh air untuk mandi,” katanya.

Krisis air PDAM juga dirasakan pelanggan di Perumnas II Parungpanjang. Sandra (20), salah seorang warga Jalan Pepaya, Perumnas II Parungpanjang mengatakan, air hanya keluar pada jam-jam tertentu. “Itu pun airnya keruh,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Hadi Mulya Asmat menegaskan, terhentinya pasokan air kepada 6.916 pelanggan di wilayah Parungpanjang  bukanlah dikarenakan adanya kerusakan jaringan pipa, melainkan faktor alam. Yakni keringnya Sungai Cimanciri yang menjadi sumber air untuk PDAM Parungpanjang. “Ini semata-mata karena faktor alam yang mengakibatkan aliran air Cimanciri kering. Padahal kita hanya mengunakan air sungai itu sebagai sumber air,” terangnya.

Untuk mengantisipasi krisis air di wilayah Parungpanjang dan Tenjo, Hadi telah meminta jajaranya untuk datang ke lokasi dan mencari sumber mata air terdekat yang bisa digunakan memasok air bersih. Selain itu, PDAM Tirta Kahuripan juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang untuk meminta pasokan air bersih. “Kita tidak mungkin menggunakan pasokan air dari Cibinong untuk memasok air minum di Parungpanjang. Dan yang paling masuk akal adalah meminta bantuan pasokan air ke wilayah Tanggerang,” terangnya.

PARUNGPANJANG– Krisis air bersih sedang melanda Kecamatan Parungpanjang. Distribusi air bersih dari PDAM Tirta Kahuripan cabang Parungpanjang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News