7 Fakta Unik di Balik Raihan Medali Emas Owi/Butet

7 Fakta Unik di Balik Raihan Medali Emas Owi/Butet
Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berdiri paling tinggi di podium kemenangan Rio 2016. FOTO: AFP

4) Tontowi/Liliyana menjadi pasangan peraih emas dari latar belakang suku dan agama berbeda setelah Ricky Subagja/Rexy Mainaky (Olimpiade Atlanta 1996), Markis Kido/Hendra Setiawan (Olimpiade Beijing 2008). Owi beragama Islam dan bersuku Jawa, sedangkan Butet merupakan penganut Katolik beretnik Tionghoa.

5) Dalam langkah menuju final, Owi/Butet tak kehilangan satu set pun. Menang atas Robin Middleton/Leannie Choo (Britania Raya) 21-7 dan 21-8, Bodin Issara/Savitree Amitrapai (India) 21-11 dan 21-13, Chan Peh Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) 21-15 dan 21-11, Praveen Jordan/Debby Susanto (Indonesia) 21-16 dan 21-11, serta Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 21-16 dan 21-15.

6) Liliyana menjadi pebulu tangkis putri kedua yang sukses menyumbang medali emas untuk Indonesia setelah Susy Susanti. Cuma Liliyana dan Susy pula yang pernah meraih dua medali dalam Olimpiade berbeda. Susy meraih emas di Barcelona 1992 dan perunggu di Atlanta 1996, sedangkan Liliyana sebelumnya meraih perak di Beijing 2008 berpasangan dengan Nova Widianto. Sudah ada 9 pebulu tangkis putra yang menyabet emas, termasuk Tontowi. Tapi tak satu pun yang pernah meraih dua medali.

7) Tontowi dan Liliyana mulai berpasangan sejak 2010. Tontowi menggantikan Nova Widianto, yang saat itu sudah berusia 35 tahun. Sementara, sebelum berpasangan dengan Liliyana, Tontowi pernah berduet dengan Greysia Polii, Shendy Puspa Irawati, dan Richi Puspita Dilii. Macau Grand Prix Gold 2010 merupakan gelar pertama yang dimenangkan oleh Owi/Butet.(ira/JPG)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News