72.000 Pemilih Pemilu 2024 di Malut Tidak Memenuhi Syarat, Ada TNI-Polri Aktif

72.000 Pemilih Pemilu 2024 di Malut Tidak Memenuhi Syarat, Ada TNI-Polri Aktif
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Provinsi Malut Reni S. Banjar. ANTARA/Abdul Fatah

jpnn.com, TERNATE - Sebanyak 72.000 pemilih Pemilu 2024 di Maluku Utara (Malut) dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) selama tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh KPU setempat.

Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Provinsi Malut Reni S. Banjar menyebut pemilih yang masuk kategori TMS itu variatif.

"Mulai dari anggota TNI-Polri aktif, meninggal dunia, hingga kesalahan dalam penginputan bagi pemilih di tempat pemungutan suara (TPS)," ujar Reni di Ternate, Selasa (7/3).

Dalam tahapan coklit, KPU juga menemukan pemilih pindah domisili atau tidak dikenal sebanyak 35.000 orang.

KPU telah mewanti-wanti kepada petugas untuk memperbaiki berbagai informasi terkait dengan pemilih melalui data pada KTP maupun kartu keluarga milik pemilih selama pelaksanaan coklit.

Reni berharap publik dapat memberi tanggapan kepada penyelenggara pemilu, mulai dari Pantarlih hingga PPS terkait dengan pemilih yang akan menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024.

Hingga kini Pantarlih di 10 kabupaten/kota telah melakukan coklit sebanyak 601.201 pemilih.

Terbanyak berada di Kota Ternate sebanyak 113.000 pemilih, sedangkan paling sedikit di Kabupaten Pulau Taliabu dengan 37.706 pemilih.

KPU Malut menemukan ada 72.000 pemilih tidak memenuhi syarat selama proses coklit data pemilih Pemilu 2024. Ada anggota TNI-Polri aktif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News