8 Warga Marawi Dieksekusi Militan Maute, Diduga Lantaran Tak Bisa Baca Alquran

8 Warga Marawi Dieksekusi Militan Maute, Diduga Lantaran Tak Bisa Baca Alquran
Pasukan Filipina berupaya mempersempit pergerakan kelompok Maute di Kota Marawi, Mindanao. Foto: AFP

jpnn.com, MARAWI - Delapan jenazah yang diduga dieksekusi oleh kelompok Maute di Kota Marawi, Mindanao, ditemukan di sebuah jurang di luar kota oleh tentara dan polisi Filipina, Sabtu (28/5) kemarin.

Mereka terdiri dari empat pria, tiga wanita dan satu anak-anak. Sebagian besar ditembak di kepala dan beberapa di antaranya di belakang punggung mereka. Kepolisian setempat mengidentifikasi mereka adalah warga Marawi yang dihentikan oleh militan Maute di pinggiran kota, saat mencoba melarikan diri dari bentrokan.

Sembilan selongsong peluru yang ditemukan di jalan setapak di puncak jurang. "Mereka adalah warga sipil, wanita. Teroris ini anti-orang. Kami menemukan mayat mereka saat melakukan operasi penyelamatan (pada hari Sabtu)," kata juru bicara militer regional Letnan Kolonel Jo-ar Herrera, seperti dilansir dari Philstar, Minggu (28/5).

Penemuan delapan korban tersebut mengonfirmasikan hari-hari spekulasi bahwa orang-orang bersenjata Maute telah membunuh warga sipil selama pengambilalihan berdarah Kota Marawi, yang diyakini militer bertujuan untuk memenangkan pengakuan Maute dari kelompok ISIS di Asia Tenggara.

Sabtu kemarin, The Armed Forces of the Philippines (AFP/Angkatan Bersenjata Filipina) (AFP) mengerahkan pasukan darat tambahan dan mengirim helikopter untuk melakukan serangan roket ke posisi Maute. Juru bicara AFP Brigjen Jenderal Restituto Padilla mengatakan, 61 gerilyawan tewas bersama sebelas tentara dan empat polisi sejak Selasa (23/5), ketika sebuah serangan untuk menangkap pimpinan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon gagal dan memicu serangan ke kota tersebut.

Pejabat mengatakan 19 dari korban adalah warga sipil termasuk delapan yang dieksekusi. "Delapan orang yang kami temukan itu tanpa ampun terbunuh. Empat pria, tiga wanita dan satu anak," kata Padilla.

Perwira polisi di Marawi, Jamail Mangadang mengatakan, orang-orang yang ditemukan tewas adalah tukang kayu yang merupakan bagian dari konvoi evakuasi, yang dihentikan oleh kelompok Maute.

Mangadang mengatakan bahwa korban ditarik dari sebuah truk karena mereka tidak bisa mengutip ayat-ayat alquran.

Delapan jenazah yang diduga dieksekusi oleh kelompok Maute di Kota Marawi, Mindanao, ditemukan di sebuah jurang di luar kota oleh tentara dan polisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News