84 Persen Lahan Gambut Kritis

84 Persen Lahan Gambut Kritis
84 Persen Lahan Gambut Kritis
PALEMBANG – Dari total 1,37 juta hektare lahan gambut di Sumsel, sekitar 84,7 persen di antaranya dalam kondisi kritis. Demikian diungkap Asisten III bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sumsel, Drs H Akhmad Najib M Hum, Selasa (30/5).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan lahan gambut tersebut. Di antaranya penebangan liar, konversi lahan gambut, kebakaran, dan pembukaan parit serta saluran irigasi. “Kerusakan juga diakibatkan karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lahan gambut dalam menunjang kehidupan,” cetusnya.

Lebih dari 70 persen lahan gambut di Sumsel sebenarnya sudah terbebani dengan izin pengelolaan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat.  “Nah, 40 persen luas areal gambut yang ada memiliki riwayat sudah pernah terbakar,” beber Najib. Untuk itu, perlu dibuat institusi khusus yang bertanggung jawab dalam rangka mengurus dan memberikan arah terkait pemanfaatan gambut.

Ditegaskan Najib, keberadaan lahan gambut sangat penting bagi lingkungan, termasuk membantu pelestarian daerah aliran sungai (DAS) Musi. Jika gambut rusak, maka akan juga merusak lingkungan sekitarnya. Karena itu persoalan ini harus ditangani secara serius  agar tidak berdampak negatif pada punahnya ekosistem yang ada di sana.

PALEMBANG – Dari total 1,37 juta hektare lahan gambut di Sumsel, sekitar 84,7 persen di antaranya dalam kondisi kritis. Demikian diungkap Asisten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News