90% Massa PPP Dukung Anies-Muhaimin, Sisanya Penumpang Gelap

90% Massa PPP Dukung Anies-Muhaimin, Sisanya Penumpang Gelap
Bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Foto: dokumentasi PPP

Meski pada tahun 1984 setelah kembali melalui tekanan dari pemerintah saat itu, lambang PPP akhirnya diganti menjadi bintang. Setelah Orde Baru tumbang, kembali ke lambang Ka'bah.

Tidak hanya Muhaimin, lanjut Habil Marati, Anies Baswedan juga memiliki ikatan historis dengan partai yang saat ini dipimpin oleh Muhamad Mardiono tersebut.

Kakek (AR Baswedan) dan bapak (Rasyid Baswedan) dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga pendukung PPP pada masanya.

"Jadi mereka berdua itu juga PPP. Kalau ada orang PPP tidak mendukung pasangan AMIN, berarti dia itu penumpang gelap di PPP," tegasnya.

Di samping keterkaitan historis dan emosional, lanjutnya, dukungan massa PPP kepada capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan ini juga karena faktor rekam jejak, kapabilitas, dan gagasan keduanya lebih baik dibanding pasangan lainnya.

"Itu tadi kita bicara keterkaitan dengan partai. Sementara kualitas, kapabilitas, serta gagasan perubahan itu, pasangan AMIN ini cocok dengan kebutuhan masyarakat saat ini," tandasnya.

Karena itu, Ketua Umum Forum Kabah Membangun (FKM) yang merupakan simpul sukarelawan AMIN dari kalangan kader dan simpatisan PPP, menegaskan bahwa dukungan masyarakat di lapangan sudah terbukti berbeda jauh dengan yang sampaikan lembaga survei.

Bahkan dia optimistis duet Anies-Muhaimin akan menang satu putaran.

Politikus senior PPP Habil Marati menepis temuan lembaga survei soal jumlah pemilih partainya yang mendukung Anies Baswedan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News