99,2 Persen

Oleh: Dahlan Iskan

99,2 Persen
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di virus Wuhan, katanya, ada unsur virus korona kelelawar. Yang Delta ada unsur virus korona kucing. Sedang yang Omicron ada unsur virus korona dari tikus.

Ia juga menyimpulkan: virus Wuhan dan Delta menyerang langsung saluran pernapasan dan paru. Yang mengakibatkan sesak napas. Sedang Omicron menyerang pencernaan. Yang mengakibatkan diare.

Kini ia lagi konsentrasi untuk sebuah pertanyaan besar: mengapa Tiongkok sampai me-lockdown kota sebesar Shanghai. Yang berpenduduk 25 juta jiwa.

"Logikanya tidak masuk", katanya. Ia curiga, itu bukan hanya karena Omicron. Tiongkok itu penemu vaksin Sinovac Penemuan tercepat dibanding vaksin yang lain. Tingkat vaksinasi di sana juga sudah merata. Berarti mayoritas sudah punya imunitas.

Perbedaan varian Omicron dengan sebelumnya hanya 2 persen. Mestinya bukan perkara besar bagi Tiongkok. Tapi kok sampai lockdown.

Padahal Tiongkok sudah berhasil mengatasi virus Wuhan. Juga bisa mencegah virus Delta. Wuhan, Delta, Omicron sama-sama Covid-19. Mestinya Shanghai tidak perlu takut. Toh hanya beda 2 persen.

Peneliti itu pun curiga jangan-jangan ada varian lain yang sengaja dilepas di sana. Lalu Tiongkok masih merahasiakannya. Sampai Tiongkok berhasil menemukan vaksinnya.

Bisa saja ditemukan varian yang lebih berbahaya: yang ada unsur dari korona unta. Yakni Covid-19 tercampur virus Merc. Yang sangat mematikan di Timur Tengah itu.

Itu pasti berlebihan. Omicron bukan Tuhan. Juga bukan pemerintah yang rajin mendorong vaksinasi. Berita gembiranya: seluruh dunia kemarin tahu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News