Abdul Rachman Thaha Mengingatkan Presiden Jokowi, Awas Sabotase

Dengan sejumlah contoh itu, ditambah narasi-narasi mencibiri Jokowi yang dilontarkan BEM berbagai perguruan tinggi, kata Rachman, memberikan dasar untuk menafsirkan bahwa presiden tidak lagi sungguh-sungguh didengar apalagi dipatuhi.
"Presiden juga tidak lagi dimintai pandangan apalagi izinnya sebelum para pembantunya mengeluarkan kebijakan kementerian. Presiden juga tidak lagi memperoleh input yang sungguh-sungguh tepat dari jajaran kabinetnya," tutur pria kelahiran Kota Palu itu.
Menurut dia, tekanan berbagai elemen masyarakat, BEM, dan dari jajaran pembantu presiden sendiri jelas akan menaikkan suhu krisis dalam kepemimpinan Jokowi.
Dia mengingatkan bahwa semakin rapuh kepemimpinan Presiden Jokowi, makin tergerus kepercayaan publik kepada suami Iriana itu. Kian menggumpal ketidakpercayaan itu, maka semakin besar pula desakan khalayak bagi pergantian pemimpin nasional.
"Saya tak tahu persis apakah kini ada kelompok-kelompok yang memperlakukan Jokowi dengan prinsip ABS. Yang jelas, tak pelak, Jokowi perlu awas agar tidak, katakanlah, disabotase oleh orang-orang di sekitarnya sendiri," pungkas Abdul Rachman Thaha. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Rachman Thaha curiga ada kelompok-kelompok yang memperlakukan Jokowi dengan prinsip asal bapak senang atau ABS.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Pengacara Sebut Keterangan Saksi Tak Ungkap Uang Suap dari Hasto
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- 7 Saksi dari JPU Tak Bisa Buktikan Kesalahan Hasto, Maqdir Bilang Begini
- Perintah Ibu Terdengar dalam Sidang Hasto, Ronny: Bukan Bu Mega
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku