Abu Dhabi saat Diguyur Hujan Paling Deras sejak Satu Dekade Terakhir

Warga Tidak Siap, Angka Kecelakaan Meningkat Drastis

Abu Dhabi saat Diguyur Hujan Paling Deras sejak Satu Dekade Terakhir
Banjir menggenangi pusat Kota Abu Dhabi. (foto:Guslan Gumilang/Jawa Pos)
Saking tingginya genangan air, batas antara trotoar dan jalan raya di beberapa ruas jalan Abu Dhabi tidak lagi terlihat. Beberapa mobil tampak mogok. Tapi, kendaraan itu ditinggal begitu saja oleh pemiliknya lantaran tidak mungkin diperbaiki secepatnya. Karena macetnya jalan, Jawa Pos harus terjebak macet hampir dua jam di dalam taksi Minggu lalu (13/12). Padahal, untuk menuju tempat tujuan yang sama, biasanya hanya butuh waktu paling lama 15 menit perjalanan. Sebab, jarak antara kedua lokasi tidak begitu jauh.

Namun, juga tidak mungkin berjalan kaki karena melewati jalan raya. Selain itu, hujan begitu deras disertai angin kencang. "Ini tidak biasa terjadi di sini (Abu Dhabi). Sejak saya tinggal di sini tiga tahun lalu, tidak pernah ada hujan selebat ini," bilang Kumar Baniya, sopir taksi, kepada Jawa Pos. Di Jakarta atau Surabaya, pemandangan jalan macet dan banjir di mana-mana sudah merupakan hal biasa di kala musim penghujan tiba. Namun, di Abu Dhabi tentu saja ini hal yang luar biasa. Sebab, mereka berada di jazirah Arab yang minim hujan.

Ya, hujan yang terus turun pada 11?13 Desember itu merupakan rekor di UEA. Bahkan, paling deras dalam durasi waktu lebih dari satu dekade terakhir. Kali terakhir hujan turun dengan deras dan terus-menerus lebih dari 24 jam terjadi pada 11 Desember 1995.

Setelah itu pernah lagi terjadi hujan pada 2 Desember 2006. Tapi, curah hujannya tidak setinggi kali ini dan tidak mengakibatkan banjir di mana-mana. "Infrastruktur kota ini, seperti drainase dan sebagainya, memang tidak siap untuk menghadapi hujan deras," ujar Nico Adam, konsuler Indonesia di Abu Dhabi, kemarin. Wajar saja, lanjut dia, karena sangat jarang hujan di daerah ini. Bahkan, ini hujan pertama selama satu tahun terakhir. Karena itu, pemerintah setempat maupun warga tidak berantisipasi untuk menghadapi banjir di jalan raya. "Mereka biasanya menggunakan penyedot air," lanjutnya.

TIGA hari berturut-turut sejak Minggu lalu (13/12), hujan tiada henti membasahi Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA). Kejadian langka itu mengakibatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News