Ada Apa Ini, Harga Jengkol Kok Meroket

Ada Apa Ini, Harga Jengkol Kok Meroket
Jengkol. Foto: Pojokjabar/JPG

Namun, ketika menginjak bulan Mei naik menjadi Rp 37.000 atau Rp 40.000.

Hingga saat ini Yanto menjual jengkol dengan harga Rp 55.000 per kilogram.

"Pasokan mengurang, biasanya saya mendapatkan pasokan dari Lampung. Tapi tiba-tiba minim jadinya harus ikut ke pasokan pasar yang lain, kadang dari Banten, Cianjur, kadang Tasikmalaya.” Tutur Yanto.

Sementara, meroketnya harga jengkol hingga mencapai kurang lebih Rp 50.000 ternyata tidak berpengaruh banyak bagi kesejahteraan petaninya.

Menurut Entun (46) salah satu pemasok jengkol di Gedebage para petani tidak merasakan untung dari lonjakan harga di pasar.

Dia mengatakan bahwa di daerahnya, Tasikmalaya, harga jengkol dari petani ke tengkulak itu hanya Rp 1.500 per kilogram.

“Kebetulan saya kan bersentuhan langsung dengan petani, jadi tahu sedikitnya urusan petani di sana, bahkan sejauh ini ya petani tidaknya pernah terpikir atau mungkin tau harga jengkol nisa naik menyaingi harga daging ayam,” ujar Entun kepada Radar Bandung.

Selain itu Entun juga menyampaikan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini bisa jadi faktor gagal panen sehingga suplai jengkol berkurang.

Menjelang puasa tahun ini, ternyata harga jengkol juga turut naik seperti jenis sembako lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News