Ada Calo di Uji KIR Kendaraan

Ada Calo di Uji KIR Kendaraan
Ada Calo di Uji KIR Kendaraan
Biar pun sekarang biaya kir sudah gratis, lanjut dia, tapi tetap saja masyarakat harus mengeluarkan biaya. Ini sekali lagi membuktikan aparat Dishub tidak ketat dalam melakukan pengawasan atau bahkan hampir tidak pernah ada. ”Saya yang jelas-jelas pengurus Organda, kalau mengurus kir, pasti keluar biaya Rp 150-200 ribu per kendaraan. Ini namanya biaya siluman. Biar mobil bagus, apalagi mobil reot,” sindirnya lagi.

Kalau dilihat dari nominalnya, rinci dia, kelihatan kecil memang. Tapi coba dikalikan ribuan kendaraan setiap hari dan harus dilaksanakan PKB setiap enam bulan sekali. Karena adanya jumlah besar inilah, maka terkesan pungli ini dipelihara. ”Ini bukan rahasia umum lagi kok. Buktinya media massa pun tak bosan-bosan terus memberitakan,” ujarnya.

Ditanya soal adanya sistem penyewaan onderdil untuk meluluskan kendaraan pada saat mengikuti PKB, Safruhan mengakui hal itu memang ada. ”Penyedia onderdil untuk disewakan kepada orang yang mengurus PKB pun sudah bukan rahasia umum. Itu makanya, jangankan mau mencapai kenyamanan dalam menaiki angkutan umum, persoalannya infrastrukturnya saja payah,” kecamnya.

Di bagian lain Syafruhan mengatakan, PKB merupakan pintu gerbang utama untuk mewujudkan pelaksanaan Perda No 12 Tahun 2003 Tentang Langit Biru atau udara sehat. Uji kir ini menjadi mata rantai dari semua urusan udara bersih yang tidak cukup dengan mendapat stiker, tapi lolos tidaknya kendaraan tergantung penerapan  yang dimulai dari hilir atau di proses PKB tadi,” pungkasnya. (ers)

JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dinilai tidak merespons keluhan masyarakat. Pasalnya, berkali-kali diingatkan soal adanya pungutan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News