Ada Fakta tak Terduga, Penyidikan Kasus Penjualan Emas Palsu Terpaksa Ditunda

Ada Fakta tak Terduga, Penyidikan Kasus Penjualan Emas Palsu Terpaksa Ditunda
Kasubdit Indagsi Kompol Novi Ari dalam ekspose perkara pengungkapan kasus penjualan emas palsu, di Mapolda Bengkulu, Kamis (13/8/2020) petang. Foto: ANTARA/Carminanda

Kendati demikian, Sudarno memastikan pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi penularan dengan mensterilkan ruangan yang sempat dimasuki tersangka.

"Tetapi kami pastikan tersangka selama 2x24 jam tetap dalam pengawasan anggota kepolisian dan proses sidik akan kembali dilanjutkan setelah tersangka dinyatakan sembuh," paparnya.

Sebelumnya, penyidik Ditreskrimsus Polda Bengkulu pada Kamis (13/8) menetapkan IM sebagai tersangka dugaan penjualan emas palsu dengan cara menyepuh perak dengan emas lalu dijual ke masyarakat dengan harga emas asli.

Kemudian, tersangka menjual perhiasan emas palsu itu dengan harga emas asli dengan kadar 24 karat dan memanfaatkan naiknya harga jual emas saat ini.

Penyidik menjerat tersangka dengan pasal 106 juncto pasal 24 ayat 1 Undang-Undang RI No 7/2014 tentang Perdagangan dan pasal 8 ayat 1 huruf e dan f juncto pasal 73 ayat 1 juncto pasal 16 UU RI No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Dari hasil penyidikan diketahui toko emas milik tersangka yang beralamat di jalan KZ Abidin, Kota Bengkulu itu telah beroperasi selama lima tahun.

"Di toko milik tersangka itu polisi menyita setengah kilogram emas palsu yang telah dibuat menjadi perhiasan dengan berbagai bentuk, surat-surat jual emas, timbangan dan alat sepuh emas," demikian Sudarno. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Polisi menunda proses penyidikan kasus penjualan emas palsu yang dilakukan pemilik toko emas Permata Duty.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News