Ada Indikasi Kecurangan Menguat, Perludem Minta Publik Bergerak Kawal Pemilu

Ada Indikasi Kecurangan Menguat, Perludem Minta Publik Bergerak Kawal Pemilu
Ilustrasi. Foto: perludem

Sementara itu, Peneliti Senior Politik BRIN Prof Lili Romli mengatakan kritik penyelenggaraan pemilu termasuk sikap Presiden yang cenderung mengintervensi, jangan dianggap sebagai angin lalu.

“Presiden harus benar-benar berlaku adil, tidak boleh memihak dan diskriminatif,” kata Prof Lili.

Keprihatinan akan situasi penyelenggaraan pemilu yang jauh dari Jurdil, kental akan intervensi disoroti oleh sejumlah tokoh nasional dan agama yang tergabung dengan nama GNB.

“Saya kira, bisa mewakili keprihatinan publik terhadap penyelenggaraan pemilu sekarang, yang ditengarai ada intervensi presiden. Keprihatinan itu perlu direspon oleh presiden, jangan sampai dianggap angin lalu saja,” ujar Lili.

Tokoh dan masyarakat tidak diam, karena itu Presiden juga diminta peka dan mendengar.

“Dengan adanya pernyataan, berarti memang sedang ada tanda-tanda bahwa presiden sudah tidak netral lagi. Pernyataan itu juga menjadi warning bagi presiden agar jangan cawe-cawe dalam pilpres ini," tegas Prof Lili.

Koalisi Paslon 01 dan 03

Upaya mengawal potensi kecurangan juga telah mendorong koalisi kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Md melakukan komunikasi intensif.

Direktur Perludem Khairunnisa Nur Agustyati menilai kemunculan berbagai gerakan publik untuk Pemilu 2024 menandakan harapan publik untuk mengawal pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News