Ada Kaki di Jalan, Tubuh di Tumpukan Pasir, Astaga Pelakunya Remaja

Ada Kaki di Jalan, Tubuh di Tumpukan Pasir, Astaga Pelakunya Remaja
Ilustrasi. Foto: JPNN

IM (17) terbangun dari tidur karena mendengar suara bising perkelahian itu. Melihat sang ayah berkelahi di luar rumah, spontan IM masuk kembali dan mengambil senjata tajam.

IM mengejar korban dan berhadapan dengan jarak 1,5 meter. Saat itu, tersangka Kameludin bermaksud mengejar, namun dirangkul oleh sang istri Rahmah. IM membacok korban dari depan dengan tangan kanannya sebanyak dua kali.

Bacokan pertama mengenai lengan kiri korban. Sementara serangan kedua meleset. Dalam keadaan terluka parah, korban lari untuk menyelamatkan diri. Tidak lama kemudian Kameludin menyusul anaknya dan berpapasan di depan gang Attarbiyah.

Melihat anaknya berlumuran darah, Kameludin langsung lari ke rumah mertuanya untuk mengambil kendaraan roda dua. Dia langsung melarikan diri menuju rumah Marsuki namun tidak bertemu.

Setelah membacok, IM membuang senjata tajam di selokan samping rumahnya dengan tujuan menghilangkan barang bukti.

Tersangka juga membersihkan diri (mencuci bekas darah, Red) di samping rumahnya. Setelah itu, IM melarikan diri menggunakan sepeda motor menuju rumah Tini (istri sang paman Jojo) dengan maksud bersembunyi.

Pada pukul 22.30 WIB, Rudi Hartono (saksi) pulang menuju rumah dan melihat kaki seseorang yang berada di tengah jalan dengan tubuh tergeletak di atas tumpukan pasir.

Rudi bergegas memberitahukan warga dan menemui ketua RT  Iriadi. Lalu, mereka bersama-sama mengecek lokasi. Ternyata Hendri sudah meninggal dunia.

SAMPIT – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) melaksanakan rekonstruksi pembunuhan terhadap Hendri Triawani. Pelaku merupakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News