Ada Kritik & Koreksi dari Eks Pejabat Kemenko Maritim untuk Pak JK, Menohok

Ada Kritik & Koreksi dari Eks Pejabat Kemenko Maritim untuk Pak JK, Menohok
Wakil Presiden RI Periode 2014-2019 Jusuf Kalla. Foto: Arsip JPNN.Com/Aristo Setiawan

Lebih lanjut Bambang mengatakan, di era pemerintahan Gus Dur yang kurang dari dua tahun, Rizal menorehkan banyak prestasi. Menurutnya, hal itu bertolak belakang dengan tudingan JK yang memunculkan kesan seolah-olah Rizal yang dikenal sebagai pakar ekonomi tak memahami permasalahan. 

Bambang yang pernah menjadi anak buah Rizal di Kemenko Kemaritiman lantas membeber sejumlah prestasi mantan menteri koordinator ekonomi, keuangan dan industri (Menko Ekuin) di pemerintahan Gus Dur itu. Di antara prestasi Rizal ialah menaikkan gaji PNS dan pensiunan TNI/Polri hingga 125 persen.

Selain itu, Rizal mampu megurangi utang Indonesia sebessar USD 3,5 miliar  selama 2000-2001. Tidak cuma itu, perekonomian nasional di era Presiden Gus Dur tumbuh dari minus 3 persen menjadi 4,5 persen.

Kala itu, Standard and Poor's (S&P) Global Ratings dan Moody's juga menaikkan peringkat utang Indonesia. "Jadi bagaimana tidak bisa memimpin, kinerjanya spektakuler begitu," beber Bambang.  

Yang juga patut dicatat ialah kiprah Rizal menyelamatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari kebangkrutan tanpa menyuntik uang, tetapi melalui revaluasi aset. Dengan begitu, modal PLN yang semula minus Rp 9 triliun melonjak menjadi surplus Rp 119,4 triliun.

Oleh karena itu Bambang juga menepis pernyataan JK soal Rizal Ramli menjabat Menko Kemaritiman dalam waktu singkat lantaran tak bisa berkoordinasi dengan anak buah ataupun menteri-menteri di bawah koordinasinya.

Menurut Bambang, yang jarang menghadiri rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman  justru Sudirman Said selaku menteri ESDM.

"Pertama yang harus diklarifikasi adalah masa jabatan RR sebagai Menko Mairitim kata Pak JK hanya sepuluh bulan. Nah, yang benar sebelas bulan. Kedua, Pak JK bilan RR tak bisa berkordinasi dengan kementerian di bawahnya. Faktanya, yang tidak hadir di rapat hanya Menteri Sudirman Said, kancanya JK. Menteri Jonan, Susi (Menteri KKP Susi Pudjiastuti, red) dan Arief (Menteri Peariwisata Arief Yahya, red) rajin ikut rapat dan koordinasi dengan RR," tandas Bambang.(ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Pernyataan Jusuf Kalla alias JK soal pejabat eselon I Kemenkeu menolak jika SBY menunjuk Rizal Ramli sebagai menkeu jelas tak masuk akal.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News