Ada Musuh di Selimut Separtai

Ada Musuh di Selimut Separtai
Ada Musuh di Selimut Separtai
Pahamkah Anda tentang APBD dan APBN? Mengertikah proses sebuah UU, Perda, bagaimana pajak dan restribusi dikutip dan dialokasikan kepada kebutuhan rakyat?

Jika jawabannya adalah, ya, suasana internalpartai dan antarpartai akan kondusif dalam perlombaan bermutu yang sedap ditonton. Antarcaleg separtai akan saling tahu diri, respek atas jenjang kesenioran, kekaderan, kompotensi, knowledge, dukungan basis massa dan perilaku serta sikap mental. Bukannya berlomba “ambil muka angkat telor” alias “amat”, meminjam istilah orang Melayu Medan.

Harus diterima walau pahit bahwa putusan MK itu, secara tak langsung telah mengkritisi wajah (sebagian) partai politik yang menyusun daftar nomor urut caleg berdasarkan kriteria yang nonpolitik. Misalnya, karena hasil lobi, nepotisme, dan apalagi hanya karena segepok uang yang dibungkus dengan sebutan kontribusi untuk partai.

 

Caleg dengan riwayat seperti itu harus “dijinakkan” sebelum menjadi bumerang bagi partai politik. Jika partai  melindunginya, sehingga wabah “musuh dalam selimut” makin berkecambah, rakyat pantas saja tidak memilihnya. Jangan marah jika di garis final, total suara partai jeblok karena terpuruk di bawah electoral treshold. Tabik! **

Syahdan, wabah musuh dalam selimut, walau bukan generalisasi, berkecamuk di “kapal” partai kontestan Pemilu 2009. Ketika sesama calon

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News