Ada Penjemputan Paksa 16 Pasien Covid-19 di Blora, Ini Reaksi Pak Ganjar

Ada Penjemputan Paksa 16 Pasien Covid-19 di Blora, Ini Reaksi Pak Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan adanya kasus penjemputan paksa belasan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Blora.

Dia meminta agar Pemkab Blora memastikan bahwa pasien yang pulang itu melakukan isolasi di rumah dengan protokol kesehatan yang ketat.

Ganjar mengatakan telah menelepon langsung Bupati dan Wakil Bupati Blora untuk mengawasi kasus itu.

"Kemarin saya kontak pak Bupati dan Wakil Bupati. Saya minta keterangan dan ada informasi bahwa keluarga pasien tidak sabar karena lama tidak sembuh. Karena mungkin menganggap mereka orang tanpa gejala (OTG), maka memaksa dibawa pulang. Akhirya disepakati, tapi saya minta mereka semua harus isolasi mandiri di rumah dan dipastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Ganjar saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (17/6).

Ganjar meminta pengawasan ketat harus dilakukan agar pasien positif COVID-19 itu tidak menjangkiti warga lainnya. Pemkab Blora harus memastikan ada pihak yang bertugas menangani itu.

"Apakah mau jarak jauh, atau pengawasan dititipkan pada front liner kesehatan terdekat, puskesmas misalnya untuk terus menyampaikan perkembangan," tegasnya.

Pengawasan itu penting agar masyarakat tidak menganggap remeh. Sebab sejatinya, mesti OTG, mereka itu sedang sakit, sehingga harus diberikan perawatan yang sesuai protokol kesehatan.

"Ini sakit lho ya, sebab ada yang punya persepsi ini tidak apa-apa, kemudian cuek saja. Kita memang perlu edukasi agar literasi masyarakat semakin tumbuh," terangnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima laporan ada 16 pasien positif COVID-19 Blora yang dijemput paksa keluarga saat sedang menjalani perawatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News