Ada Politikus PDIP Siap Pertemukan Jokowi dengan Habib Rizieq

Ada Politikus PDIP Siap Pertemukan Jokowi dengan Habib Rizieq
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi Foto: ANTARA/HO/Setpres-Lukas

Kemudian, Kapitra juga berharap agar kepulangan Habib Rizieq kali ini ke Tanah Air bisa membawa perubahan yang baru dengan cara yang baru pula. Misalnya dalam hal menyampaikan ceramah atau khotbah.

"Mungkin selama ini cara ceramahnya, khotbahnya, itu menakutkan sebagian orang, lalu dengan orasinya juga membuat suasana tegang, politik menjadi tegang. Boleh juga dimulai dengan kesejukan-kesejukan, cara-cara kondusif sehingga orang bisa paham apa yang ingin disampaikan, pemerintah juga mengerti apa yang dituju dengan aspirasinya itu," tutur Kapitra.

Mantan pengacara Habib Rizieq ini menekankan bahwa semua pihak harus berubah untuk Indonesia. Memperbaiki diri masing-masing, sehingga semua pihak, baik mayoritas muslim maupun nonmuslim yang minoritas juga merasa nyaman hidup dalam kebersamaan berbangsa di negara ini.

Dengan begitu, katanya, friksi-friksi yang tajam antara pemerintah dengan masyarakat itu bisa diminimalisir. Hal tersebut menurutnya bisa dilakukan asal semua pihak punya sense of belonging, punya rasa memiliki kebangsaan. Serta, semua harus mencoba memperbaiki diri.

"Dan, tentu, Pak Jokowi sebagai suatu realitas politik yang riil dan legitimate, itu harus diakui keberadaannya. Harus diakui. Jangan lagi dipermasalahkan, karena proses-proses pilpres itu sudah melalui tahapan-tahapan konstitusional yang telah diberikan legitimasi oleh konstitusi maupun undang-undang," jelas Kapitra.

Selain itu, perlu juga dicermati di mana kekurangan-kekurangan pemerintahan Presiden Jokowi, di situlah masyarakat terlibat untuk membantu dan menyisip kekurangan tersebut. Tidak perlu berhadap-hadapan antara pemerintah dengan masyarakat.

"Saya pikir sebagai ulama, sudah, mulailah memberikan, mengubah pola untuk menunjukkan bahwa Islam itu sesuatu yang sejuk, yang rahmatan lil alamin. Itu kan terpatri dalam akhlak dan perilaku. Maka, kalau pulang dengan revolusi akhlak, mulai dicoba tausiah membawa masyarakat pada hal yang sejuk, yang persuasif, yang kondusif, sehingga orang dapat mencerna, sehingga orang juga dapat memahami serta mengikuti," tuturnya.

Kapitra tidak memungkiri untuk mengomunikasikan itu semua diperlukan adanya pihak yang menjembatani pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Habib Rizieq. Terkait hal ini, dia menyatakan siap mempertemukan keduanya.

Presiden Jokowi dan Habib Rizieq dinilai perlu bersilaturahmi demi menjaga kerukunan nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News