Ada Sinyal Penghapusan Honorer 2023 Akan Dibatalkan KemenPAN-RB, Irwan: Tepat!
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur (Kaltim) Irwan merespons kabar bahwa penghapusan honorer 2023 bakal dibatalkan KemenPAN-RB.
Sinyal positif dari KemenPAN-RB itu sebelumnya dikatakan Bupati Sambas Satono yang mengeklaim sudah menyampaikan pesan pegawai non-ASN soal penghapusan honorer kepada MenPAN-RB Azwar Anas.
Irwan Fecho mengatakan Partai Demokrat sejak awal menentang penghapusan honorer dan meminta pemerintah membatalkan rencana itu.
"Jadi, jika ada sinyal positif dari MenPAN-RB terkait pembatalan rencana penghapusan honorer maka itu sudah seharusnya, tepat," kata Irwan kepada JPNN.com, Jumat (23/9).
"Mereka harus membatalkan rencana pemerintah yang tidak bijak itu. Seperti syair lagu. Kau yang mulai kau pula yang mengakhiri," lanjut ketua DPD Demokrat Kaltim tersebut.
Irwan lantas menyinggung komitmen Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal nasib guru honorer saat rapimnas parpolnya pekan lalu.
AHY dalam pidatonya menyatakan jika Demokrat kembali ke pemerintahan, maka guru honorer yang kini tidak jelas masa depannya akan diangkat jadi PNS.
"Ini bukan janji tetapi kami sudah terbukti bagaimana komitmen kami untuk menyejahterakan honorer dengan memastikan masa depannya. Pada pemerintahan Bapak SBY 1,1 juta honorer jadi ASN (PNS, red)," kata Irwan.
Anggota DPR Irwan merespons sinyal positif penghapusan honorer 2023 akan dibatalkan KemenPAN-RB. Dia menilai keputusan itu tepat diambil MenPAN-RB Azwar Anas.
- Soal Susunan Koalisi Prabowo-Gibran, AHY Singgung soal Kesetiaan dan Kekompakan
- Ratusan PPPK Ikut Orientasi, Sekda Titip Pesan, Semoga Sisa Honorer Diangkat ASN
- Ibas Sambut Baik Putusan MK: Selamat untuk Prabowo-Gibran
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- Honorer jadi PPPK 2024: Pemkot Berkomitmen Tidak Ada Satu pun Tertinggal, Alhamdulillah
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tak Perlu Khawatir, Wakil Rakyat Punya Solusi soal Penempatan Guru, Pertama dalam Sejarah