Ada Surat Khusus untuk Bu Mega dari Para Kiai di Tapal Kuda

Ada Surat Khusus untuk Bu Mega dari Para Kiai di Tapal Kuda
Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah memperlihatkan surat dari para kiai di wilayah Tapal Kuda di Jatim untuk Megawati Soekarnoputri. Basarah berilaturahmi dengan para kiai di Ponpes Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Jumat (8/9).

"Surat dari Kiai Idris mewakili bapak-bapak kiai ini akan saya sampaikan kepada Ibu Megawati,” tutur politikus muda PDIP yang juga sekretaris dewan penasihat di Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Basarah dalam pertemuan itu juga menyampaikan pesan Megawati tentang pentingnya menjaga kebersamaan kaum nasionalis dengan kalangan nahdiyin. Apalagi kebersamaan NU dengan kalangan nasionalis sudah punya akar sejarah panjang, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

“Tahun 1926 lahir NU, kemudian tahun 27 Bung Karno mendirikan PNI, setahun berikutnya yaitu 1928 lahir Sumpah Pemuda yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Indonesia," jelasnya.

Basarah menambahkan, kebersamaan itu harus terus ditradisikan. Apalagi kini ada upaya dari pihak-pihak yang ingin merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Karena itu, kata Basarah menambahkan, Megawati ingin kebersamaan itu bisa ditradisikan hingga akar rumput. Ketika di akar rumput kaum marhaen dan nahdiyin bersatu, sambung Basarah mengutip Megawati, maka segala ancaman yang ada termasuk ide khilafah dan paham liberal bisa ditangkal.

“Maka Pancasila akan dapat kita jaga kelestariannya dan kita implementasikan dalam kehidupan bangsa dna bernegara," tuturnya.

Bagkan, Basarah menyebut kebersamaan antara PDIP dan NU pada Pilgub Jatim bisa menjadi langkah awal untuk meneruskan tradisi kebersamaan nasionalis dan nahdiyin. “Mudah-mudahan, bukan hanya di Jatim, tetapi juga di setiap tempat dan waktu PDI Perjuangan dan NU selalu bergandengan, seperti juga yang dilakukan Bung Karno dan kiai NU terdahulu,” harapnya.(ysa/rmo/jpg)


Kebersamaan Nahdatul Ulama dan PDIP di Jawa Timur diharapkan menjadi upaya untuk meneruskan tradiri kebersamaan nahdiyin dengan kaum nasionalis.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News