Ada Usul Minta Setya Novanto Mundur dari Ketum Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Rapat pleno Golkar di kantor DPP di Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (21/11) belum tuntas. Dalam rapat muncul opsi agar elite partai berlambang beringin hitam itu menemui Setya Novanto di tahanan, dan memintanya mengundurkan diri secara legawa.
Hal tersebut disampaikan Nurdin Halid yang memimpin rapat. "Tadi ada yang berkembang, (supaya) ketua harian bersama sekjen, korbid dan ketua dewan pembina untuk bertemu dengan Pak Setya Novanto agar bisa mengundurkan diri secara legawa," ungkap Nurdin.
Dalam rapat tersebut, Nurdin yang juga ketua harian DPP Golkar berupaya memimpin pleno sesuai AD/ART. Forum itu sudah mendengar masukan dari 29 orang pengurus, dan masih terus berjalan.
"Tunggu saja hasilnya. Nanti saya akan rumuskan bersama dengan sekjen dengan bendum dan ketua mahkamah partai. Kami tidak bisa memutuskan sembarangan," tambah Nurdin.
Terpisah, Wasekjen DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut juga dibacakan surat dari Setya Novanto tentang penunjukan Sekjen Golkar Idrus Marham sebagai plt ketum, dan Yahya Zaini sebagai plt sekjen.
Hanya saja, belum ada keputusan yang dihasilkan di forum itu. Bahkan ada kemungkinan pleno kali ini belum menghasilkan keputusan apa-apa, terutama mengenai plt sekjen. "Soal plt tidak akan selesai malam ini," kata Ace. (fat/jpnn)
Bersediakah Setya Novanto legawa mundur dari jabatannya sebagai Ketum Golkar.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Airlangga: Apa yang Dicanangkan Soeharto Dilakukan di era Jokowi
- Bawaslu Cari Sosok Penempel Stiker Kampanye Anak Ketum Golkar di Traktor Kementan
- Bawaslu Usut Asal Stiker Anak Ketum Golkar di Traktor Bantuan Kementan
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik