Ada yang 'Main' di Pilkada Medan

Ada yang 'Main' di Pilkada Medan
Ada yang 'Main' di Pilkada Medan
JAKARTA -- Ketua Komisi II DPR, Chairuman Harahap memastikan, ada pihak yang "bermain" dalam proses penetapan calon di pilkada Medan. Indikasinya sederhana, yakni perbedaan sikap antara KPU Medan dengan KPU Pusat dalam menyikapi persyaratan pencalonan pasangan Rudolf Pardede-Afifudin. Menurut Chairuman, perbedaan sikap ini sangat aneh.

Aneh, menurut Chairuman, karena berkas yang dikaji KPU Medan dan KPU Pusat adalah sama. Mekanisme untuk menguji sah tidaknya sebuah surat keterangan pengganti ijazah juga sudah jelas. "Berkas yang dikaji sama, kok putusan bisa beda. Ini aneh, pasti ada sesuatu hal yang melatar belakanganinya," ujar Chairuman Harahap kepada JPNN usai acara dialog tentang pilkada di gedung kemendagri, Jakarta, Jumat (7/5). Seperti diketahui, KPU Medan ngotot tetap melanjutkan tahapan pilkada tanpa menyertakan pasangan Rudolf-Afif. Sementara, keputusan pleno KPU Pusat sudah tegas, yakni Rudolf-Afif memenuhi persyaratan.

Lantas, siapa yang tidak profesional dan "bermain", KPU Medan atau KPU Pusat? Chairuman tidak mau menjawab tegas. Yang jelas, katanya, satu di antara kedua lembaga yang berada dalam satu hirarki itu ada yang tidak independen. "Ada yang tidak obyektif," cetus mantan Deputi Menko Polhukam Bidang Hukum itu.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk membuktikan siapa yang tidak profesional, sebenarnya gampang. KPU Pusat dan KPU Medan bisa ditanya apa alasan mereka hingga membuat keputusan seperti itu. "Dan bagaimana cara dia membuat penilaian mengenai persyaratan itu," ujar Chairuman.

JAKARTA -- Ketua Komisi II DPR, Chairuman Harahap memastikan, ada pihak yang "bermain" dalam proses penetapan calon di pilkada Medan. Indikasinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News