Soal Century Golkar Pilih Berkelit

Soal Century Golkar Pilih Berkelit
Soal Century Golkar Pilih Berkelit
JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso membantah anggapan bahwa partainya telah melemah terkait dengan penuntasan skandal bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun yang melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono yang saat ini menjabat wakil presiden. Anggapan itu muncul setelah wakil ketua DPR itu mengusulkan mempetieskan kasus Century seiring dengan ditunjuknya Sri Mulyani selaku managing director world bank.

“Jadi tidak tepat kalau Golkar lemah. Kita ingin melihat ke depan ada kesejukan politik. Perbedaan pandangan hal yang wajar-wajar saja. Golkar bangga sebagai mitra koalisi. Kami juga bangga duduk satu meja dengan Demokrat. Karena itu kami biasa-biasa saja,” kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/5).

Priyo menyadari pernyataan itu memang memberikan pengaruh secara politik karena itu Golkar cooling down menyikapi kasus Century. Disadari pula bahwa tak seorang pun yang bisa menghalang-halangi proses hukum apalagi sampai menghentikan proses hukum.  ”Silakan saja berproses terus. Tapi kalau politik, taruhlah pengguliran hak menyatakan pendapat setidaknya dari Golkar kita cooling down. Istilah mempetieskan tapi tidak berarti kemudian membekukan sama sekali. Kita lihat saja suasana. Suasana sekarang kan makin sudah cool. Dan kita berharap mudah-mudahan bisa konsentrasi terhadap hal hal yang lebih positif,”katanya.

Jika dalam proses hukum kata Priyo ditemukan hal-hal yang mengejutkan maka Golkar akan bersikap. ”Jangan terkesan seakan-akan tidak ada Sri lalu Golkar mundur teratur. Tidak begitu yang terjadi. Tapi saya lebih menggunakan istilah cooling down cool aja,”ucapnya.

JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso membantah anggapan bahwa partainya telah melemah terkait dengan penuntasan skandal bailout

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News