Adik-Adik yang Membanggakan

Tidak Dilengkapi Ending yang Baik

Adik-Adik yang Membanggakan
Adik-Adik yang Membanggakan
Kian jelas TV-One mulai memang terhadap Metro TV. Bahkan memang telak. Sesekali saya pindah ke Metro TV, masih meneruskan wawancara kurang menarik itu. Saya kian tidak mau lagi pidah dari TV-One. Saya sangat memuji kegigihan TV-One dalam "membalas" kekalahan tipisnya menjadi kemenangan telak itu. Penjelasan mengenai dilibatkannya robot dalam operasi ini, sangat menarik. Meski pun saat itu gambar robotnya belum terlihat, namun penyebutan dikerahkannya robot dalam operasi ini sangat membangunkan saya.

Terus terang saya belum pernah melihat robot polisi atau polisi robot yang disebut-sebut oleh penyiar TV-One itu. Apalagi penyiar TV-One tidak pernah mendiskripsikan seperti apa bentuk robot polisi tersebut. Sambil memperhatikan gambar di layar saya terus membayangkan dengan imajinasi saya sendiri mengenai bentuk robot yang dimaksud. Yakni sebuah robot seperti boneka kecil yang matanya adalah kamera. Lama sekali saya membayangkan robot seperti itu karena di layar memang belum pernah terlihat bentuk robot yang dimaksud.

Baru jam 05.30 tepat terlihatlah di layar TV-One robot yang dimaksud. Ternyata seperti tank dalam bentuk lebih kecil. Yakni berukuran panjang sekitar 1 meter. Tangan-tangannya berada di atas kendaraan kecil itu. Tangan itulah yang membawa kamera dan benda-benda yang diperlukan untuk diletakkan di tempat sasaran.

 

Dari sinilah saya lantas menarik kesimpulan: rupanya penyerangan tidak dilakukan dini hari tersebut karena masih menunggu datangnya robot dari Jakarta. Kehadiran robot tersebut amat penting sebagai langkah hati-hati. Jangan sampai ada petugas yang jadi korban. Sebab berbagai pertanyaan mengenai apa saja yang ada di dalam rumah di sebelah bukit itu memang masih belum terjawab. Misalnya berapa orang sebenarnya yang ada di dalam rumah itu. Ada berapa senjata dan jenis apa saja. Adakah bom tersimpan di sana dan seberapa besar.

MENYAKSIKAN siaran langsung penyerangan yang dilakukan polisi terhadap rumah yang dihuni buron teroris kakap Noordin M Top di Desa Beji, Temanggung,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News