Adik-Adik yang Membanggakan

Tidak Dilengkapi Ending yang Baik

Adik-Adik yang Membanggakan
Adik-Adik yang Membanggakan
Pengintaian yang terbaik dan paling tidak membawa resiko adalah pengintaian cara modern dengan robot. Tapi saya tidak pernah menduga bahwa Densus 88 dilengkapi robot! Mendengar digunakannya robot ini dan kemudian melihat di layar kaca mengenai bentuknya, saya benar-benar bangga pada polisi Indonesia. Tidak sejelek yang banyak dikatakan orang.

Dengan melihat robot ini kejengkelan saya mengenai lamanya proses pengepungan tersebut hilang sama sekali. Semula saya bertanya-tanya mengapa proses ini begitu lama" Segitu kuatkah Noordin M. Top" Kurang merasa kuatkah Densus 88" Tapi dengan munculnya robot di pagi buta itu saya mengakui bahwa polisi memang perlu menggunakan adagium "lebih cepat lebih baik?.  Menunggu datangnya robot bisa dibilang "lambat tapi tepat?. Untuk apa juga cepat-cepat tapi ceroboh. Toh, sang buron tidak akan bisa lolos lagi. Pengepungan sudah dilakukan secara tepung-gelang. Posisi rumah "itu" juga sangat "enak" untuk dikepung. Bahkan banyak wartawan saya yang dengan guyon mengatakan "lebih baik pengepungan dilakukan satu minggu?. Lebih dramatik.

Menjelang fajar itu perkembangan memang sangat dramatis. Untuk memasukkan robot, pintu depan harus diledakkan dulu agar terbuka. Lalu robot masuk. Wartawan TV-One kelihatannya berhasil mengambil posisi bersama polisi yang membaca layar monitor hasil kerja kamera yang dipasang di robot. Karena itu wartawan TV-One bisa melaporkan mengenai keadaan di bagian depan rumah tersebut: tidak ada orang sama sekali di situ. "Mata" robot lantas bisa melihat ada pintu tertutup yang menghubungkan bagian depan dan bagian belakang rumah itu. Maka robot ditarik kembali ke luar.

Tugas robot rupanya masih panjang. Dia harus masuk lagi ke rumah tersebut dengan membawa bahan peledak. Yakni untuk ditempatkan di dekat pintu tertutup tersebut. Asumsinya, para teroris sudah pindah ke bagian belakang rumah. Mungkin sejak diledakkannya pintu depan. Bukankah sebelum itu masih ada perlawanan dari dalam rumah bagian depan" Yakni berupa tembakan beberapa kali, terutama antara jam 21.00 sampai 01.00?

 

MENYAKSIKAN siaran langsung penyerangan yang dilakukan polisi terhadap rumah yang dihuni buron teroris kakap Noordin M Top di Desa Beji, Temanggung,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News