Aduh-Aduh, Harga TBS Sawit Melorot Terus, Petani Sedih

Aduh-Aduh, Harga TBS Sawit Melorot Terus, Petani Sedih
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga tanda buah segar (TBS) sawit di tingkat pengepul di daerah itu turun. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga tanda buah segar (TBS) sawit di tingkat pengepul di daerah itu turun.

Ketua Apkasindo Kabupaten Aceh Utara Kastabun mengatakan harga TBS sawit turun dari Rp 2.200 menjadi Rp 1.600 per kilogram

"Turunnya harga TBS sawit tersebut merupakan dampak larangan ekspor minyak mentah sawit atau CPO," ujar Kastabuna, di Lhokseumawe, Senin (9/5).

Menurutnya, penurunan harga sawit membuat petani mulai mengeluh.

Pasalnya, sebelum adanya pelarangan ekspor CPO, harga sawit di Aceh Utara mencapai Rp 3.500 per kilogram.

Di sisi lain, harga TBS di tingkat pabrik saat ini berkisar antara Rp 2.050 hingga Rp 2.065 per kilogram. Harga tersebut turun dari sebelum lebaran pada kisaran Rp 2.565 per kilogram.

"Harga TBS terus turun, meskipun belum penetapan harga yang dikeluarkan pemerintah usai kebijakan pelarangan ekspor CPO atau minyak mentah sawit," kata Kastabuna.

Apkasindo meminta Presiden RI Joko Widodo mengevaluasi kebijakan larangan ekspor CPO. Sebab, larangan ekspor CPO diprediksi akan merugikan petani.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga tanda buah segar (TBS) sawit di tingkat pengepul di daerah itu turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News