Afghanistan Butuh Dolar, Menteri Taliban Sebut Amerika Negara Hebat
jpnn.com, KABUL - Penjabat menteri luar negeri Afghanistan pada Selasa (14/9) mendesak donor internasional untuk melanjutkan bantuan saat pemerintah Taliban berupaya menopang keuangan negara yang sangat bergantung pada bantuan luar pasca 40 tahun perang.
Menyusul pengambilalihan oleh Taliban setelah berhasil menyapu bersih pasukan pemerintah pada Agustus lalu, sebagian besar donor internasional membekukan bantuan.
"Afghanistan adalah negara yang dilanda perang dan membutuhkan bantuan masyarakat internasional di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan dan pembangunan," kata Amir Khan Muttaqi saat konferensi pers di Kabul.
"Proyek mangkrak harus diselesaikan untuk menghindari pemborosan sumber daya," lanjutnya. Ia juga menyerukan bantuan lainnya dari donor multilateral seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) serta Bank Pembangunan Islam.
Pasca pengambilalihan, Amerika Serikat membekukan deposit bank yang berdenominasi dolar Afghanistan yang menjadi cadangan bank sentral.
Masyarakat internasional semestinya tidak mempolitisasi bantuan mereka untuk Afghanistan, kata Muttaqi.
"(Kami) membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, namun sayangnya AS, malah berterima kasih kepada kami dengan pembekuan aset kami," ucapnya.
"AS adalah negara yang hebat sehingga harus memiliki kesabaran yang luar biasa, kami harus saling membantu." (ant/dil/jpnn)
Pejabat Taliban berusaha keras mencari bantuan internasional untuk Afghanistan yang kini terancam krisis besar
Redaktur & Reporter : Adil
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat