Afghanistan Butuh Dolar, Menteri Taliban Sebut Amerika Negara Hebat

Afghanistan Butuh Dolar, Menteri Taliban Sebut Amerika Negara Hebat
Pejabat Taliban mengatur bendera Taliban, sebelum konferensi pers oleh juru bicara Zabihullah Mujahid di Pusat Informasi Media Pemerintah, Kabul, Afghanistan, Selasa (17/8). Foto: Rahmat Gul/AP Photo

jpnn.com, KABUL - Penjabat menteri luar negeri Afghanistan pada Selasa (14/9) mendesak donor internasional untuk melanjutkan bantuan saat pemerintah Taliban berupaya menopang keuangan negara yang sangat bergantung pada bantuan luar pasca 40 tahun perang.

Menyusul pengambilalihan oleh Taliban setelah berhasil menyapu bersih pasukan pemerintah pada Agustus lalu, sebagian besar donor internasional membekukan bantuan.

"Afghanistan adalah negara yang dilanda perang dan membutuhkan bantuan masyarakat internasional di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan dan pembangunan," kata Amir Khan Muttaqi saat konferensi pers di Kabul.

"Proyek mangkrak harus diselesaikan untuk menghindari pemborosan sumber daya," lanjutnya. Ia juga menyerukan bantuan lainnya dari donor multilateral seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) serta Bank Pembangunan Islam.

Pasca pengambilalihan, Amerika Serikat membekukan deposit bank yang berdenominasi dolar Afghanistan yang menjadi cadangan bank sentral.

Masyarakat internasional semestinya tidak mempolitisasi bantuan mereka untuk Afghanistan, kata Muttaqi.

"(Kami) membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, namun sayangnya AS, malah berterima kasih kepada kami dengan pembekuan aset kami," ucapnya.

"AS adalah negara yang hebat sehingga harus memiliki kesabaran yang luar biasa, kami harus saling membantu." (ant/dil/jpnn)

Pejabat Taliban berusaha keras mencari bantuan internasional untuk Afghanistan yang kini terancam krisis besar


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News