Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi

Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi
Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi
Kalaupun belakangan ini saya banyak pergi ke sawah, tidak lain untuk memberikan dukungan kepada empat BUMN tersebut. Mumpung lagi panen raya. Apakah benar produktivitas sudah meningkat. Apakah benar problem pascapanen bisa diatasi. Apakah benar Bulog masih diperlukan kalau mekanisme pasar sudah sempurna.

Bagi yang menganggap saya melakukan pencitraan, sesekali boleh juga ikut ke sawah. Kita bisa, he he, mencitrakan diri bersama-sama. Akhir musim panen ini akan diadakan evaluasi di BUMN. Dengan ikut terjun ke sawah, saya bisa ikut diskusi, tidak hanya berpegang pada data di atas kertas.

Tahun ini beban Bulog sangat berat. Harus mengadakan beras dari petani 4 juta ton. Padahal, tahun lalu hanya mampu 1,7 juta ton. Impor memang tidak harus dipersoalkan. Tapi, impor beras 1,8 juta ton tahun lalu, apakah harus terus-menerus begitu? (*)

LUPAKAN gerbang tol. Ada yang lebih aktual yang harus kita dukung: pengadaan beras oleh Bulog. Saat ini petani lagi panen raya. Tindakan saya yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News