Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi

Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi
Agar Wujud Bulog Tidak Ka'Adamihi
LUPAKAN gerbang tol. Ada yang lebih aktual yang harus kita dukung: pengadaan beras oleh Bulog. Saat ini petani lagi panen raya. Tindakan saya yang keras dalam mengatasi kemacetan di pintu-pintu tol memang mendapat dukungan luas (10 persen lainnya mengecam saya sekadar melakukan pencitraan), tapi Bulog juga harus terus didorong untuk berubah.

   

Hari-hari ini Bulog lagi all-out terjun ke sawah. Di musim panen raya sekarang ini Bulog tidak mau lagi disebut sekadar menjadi "tukang tadah". Saat ini Bulog mulai berani membeli gabah langsung dari petani. Tidak hanya membeli gabah melalui para tengkulak. Kali ini Bulog mencoba belajar jadi "tengkulak" itu sendiri. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso langsung terjun ke sawah-sawah.

   

Hasilnya pasti belum maksimal. Juga belum bisa merata ke semua daerah. Maklum, baru sekarang ini Bulog terjun langsung ke desa-desa secara all-out. Bulog kali ini mencoba mengubah cara kerja.

Tapi, memang tidak mudah mengubah sesuatu yang sudah lama menjadi kebiasaan. Apalagi kalau sudah mengakar dan menggurita. "Membelokkan" kapal besar seperti Bulog tidak akan bisa spontan seperti membelokkan speedboat. Tapi, perubahan di Bulog sudah dimulai.

   

LUPAKAN gerbang tol. Ada yang lebih aktual yang harus kita dukung: pengadaan beras oleh Bulog. Saat ini petani lagi panen raya. Tindakan saya yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News