Agung Sebut Munas di Bali Tak Demokratis dan Direkayasa

Agung Sebut Munas di Bali Tak Demokratis dan Direkayasa
Calon Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono (kanan) dan Priyo Budi Santoso. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) Agung Laksono menjamin Munas IX Partai Golkar di Jakarta akan berjalan secara fair dan demokratis.

"Tindakan TPPG menjadi antitesa bagi kader yang pro munas Bali. Bila di Bali tak demokratis, munas di Jakarta akan berjalan sangat demokratis," kata Agung Laksono dalam pidato pembukaan Munas IX Golkar di Ancol, Sabtu (6/12).

Menurut waketum Golkar yang telah dipecat dalam munas Bali itu, panitia pengarah yang diketuai Nurdin Halid telah merekayasa munas untuk memenangkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketum terpilih secara aklamasi.

"Kita melihat rekayasa dan intimidasi yang dilalakukan SC Munas Bali hanya untuk menguntungkan calon tertentu sangat jelas terlihat. Bahkan diekspose media, itu mencederai demokrasi," tegas Agung, disambut tepuk tangan ratusan peserta munas Jakarta.

Pantauan JPNN.com di lokasi munas Ancol, acara itu bisa dibilang minimalis dibanding munas Bali yang dihadiri lebih dari 2.400 orang kader dan 540-an pemilik suara sah dalam pemilihan ketum yang mayoritas para ketua-ketua DPD I dan II.

Sementara di munas Ancol, pembukaan munas dihadiri tidak lebih dari 1.000 kader yang ada di ruangan yang memang cukup terbatas, meskipun panitia penyelenggara munas, Yorrys Raweyai, mengkalim munas sudah kuorum karena dihadiri 384 DPD I dan II serta ormas sayap partai. (fat/jpnn)


JAKARTA - Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) Agung Laksono menjamin Munas IX Partai Golkar di Jakarta akan berjalan secara fair dan demokratis.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News