Agung Sudah Singgung Mekanisme Pemilihan Ketum Golkar

Sementara itu, Idrus Marham mengakui banyak aspirasi yang meminta agar munaslub dilaksanakan secepatnya.
Bahkan, Agung sendiri pernah menyuarakan hal serupa. Namun, lanjut Idrus, aspirasi pelaksanaan munaslub tidak bisa diakomodasi begitu saja karena ada sistem yang berlaku di Partai Golkar.
’’Saya pikir pernyataan Pak Agung ini bukan sebagai ketua umum PPK Kosgoro. Saya pikir ini adalah pernyataan beliau sebagai aktivis,’’ ujarnya.
Idrus menilai di internal Golkar saat ini ada upaya menyingkirkan kelompok yang berbeda pendapat.
Contohnya penolakan terhadap Aziz Syamsudin sebagai ketua DPR yang direkomendasikan Ketua Umum Setya Novanto.
Menurut dia, iklim semacam itu seharusnya tidak terjadi di dalam Partai Golkar. ’’Siapa pun penguasanya, seharusnya posisinya adalah memimpin partai, bukan menguasai,’’ sebut Idrus.
Terpisah, setelah ditolak lebih dari separo anggota Fraksi Partai Golkar, Aziz kini berubah haluan. Dia menegaskan kesiapannya maju sebagai calon Ketum Partai Golkar.
’’Bismillah. Karena ditolak (jadi ketua DPR), ya kita maju (calon Ketum Golkar),’’ ujarnya.
Agung Laksono menyerahkan sepenuhnya ke forum Munaslub soal mekanisme pemilihan ketum Golkar, melalui aklamasi atau voting.
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional
- Airlangga Bantah Akan Mundur dari Jabatan Menteri
- Pelaku Usaha Ritel Optimistis Perekonomian Nasional Capai Target Pertumbuhan 8 Persen