Agung Sudah Singgung Mekanisme Pemilihan Ketum Golkar
Sementara itu, Idrus Marham mengakui banyak aspirasi yang meminta agar munaslub dilaksanakan secepatnya.
Bahkan, Agung sendiri pernah menyuarakan hal serupa. Namun, lanjut Idrus, aspirasi pelaksanaan munaslub tidak bisa diakomodasi begitu saja karena ada sistem yang berlaku di Partai Golkar.
’’Saya pikir pernyataan Pak Agung ini bukan sebagai ketua umum PPK Kosgoro. Saya pikir ini adalah pernyataan beliau sebagai aktivis,’’ ujarnya.
Idrus menilai di internal Golkar saat ini ada upaya menyingkirkan kelompok yang berbeda pendapat.
Contohnya penolakan terhadap Aziz Syamsudin sebagai ketua DPR yang direkomendasikan Ketua Umum Setya Novanto.
Menurut dia, iklim semacam itu seharusnya tidak terjadi di dalam Partai Golkar. ’’Siapa pun penguasanya, seharusnya posisinya adalah memimpin partai, bukan menguasai,’’ sebut Idrus.
Terpisah, setelah ditolak lebih dari separo anggota Fraksi Partai Golkar, Aziz kini berubah haluan. Dia menegaskan kesiapannya maju sebagai calon Ketum Partai Golkar.
’’Bismillah. Karena ditolak (jadi ketua DPR), ya kita maju (calon Ketum Golkar),’’ ujarnya.
Agung Laksono menyerahkan sepenuhnya ke forum Munaslub soal mekanisme pemilihan ketum Golkar, melalui aklamasi atau voting.
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Tanggapi Putusan MK, Airlangga: Saatnya Kembali Merajut Persatuan
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali