Sibuk Urusan Partai, Sebaiknya Airlangga Mengundurkan Diri

Sibuk Urusan Partai, Sebaiknya Airlangga Mengundurkan Diri
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi kabar baik terkait dengan pertumubuhan ekonomi nasional. Menurutnya, sektor ekonomi produktivitas rakyat Indonesia berjalan dengan baik.

Hal itu ditandai dengan geliat ekonomi yang kini mengalami gairah positif. Dengan tren yang mengarah pertumbuhan, maka momentum ini menjadi peluang bagi swasta dan pemerintah untuk menata ekonomi menjadi lebih baik.

Seiring dengan kabar baik dari Darmin, laporan yang menggembirakan juga disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dalam pernyataan secara terbuka, Airlangga menargetkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada 2018 sebesar 5,67 persen.

Menteri Airlangga menegaskan, pemerintah tengah membangun berbagai sarana infrastruktur dan desain regulasi yang tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan dunia usaha dan masyarakat secara umum.

“Diperlukan kerja bersama yang saling sinergi di antara pemangku kepentingan terkait untuk menghasilkan pembangunan industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Namun, waktu yang sama Airlangga juga dicalonkan sebagai salah satu ketua umum partai Golkar paska permasalahan hukum Setya Novanto. Hal ini bisa bertabrakan dengan spirit Presiden Jokowi bahwa pimpinan partai tidak boleh menjabat sebagai menteri dalam kabinet Jokowi-JK.

Terpisah, Ketua Bidang Energi dan Perindustrian Partai Perindo Hendrik Kawilarang Luntungan meminta presiden bisa dengan cermat melihat perkembangan situasi. Alasannya, jika pembantunya fokus kepada dinamika pertarungan internal partai maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi vacuum of power dalam kementrian itu.

“Kita harus memaknai bahwa jabatan menteri adalah sebuah amanah rakyat yang di wujudkan dalam bentuk penugasan Presiden. Sebaiknya jika ada Menteri yang ingin maju dalam kontestasi ketua umum partai politik, izin mengundurkan diri dari jabatannya”, kata Hendrik dalam keterangan persnya, Selasa (12/12).

Jika menteri fokus kepada dinamika pertarungan internal partai maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi vacuum of power dalam kementrian itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News