Ah, Mana Ada Ucapan Kaesang Bermuatan SARA dan Menista?

Ah, Mana Ada Ucapan Kaesang Bermuatan SARA dan Menista?
Kaesang Pengarep dalam vlog berjudul #BapakMintaProyek di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengaku heran karena ada pihak yang melaporkan Kaesang Pangarep ke polisi dengan dugaan melakukan penistaan dan ujaran kebencian melalui vlog di YouTube.

"Nalar sehat saya tersentak sembari bertanya, apa memang ada unsur ujaran kebencian dan atau penistaan dari pernyataan seorang bernama Kaesang?" kata Emrus, Kamis (6/7).

Menurut Emrus, ungkapan putra Presiden Joko Widodo dalam vlog yang dipersoalkan itu justru sarat pesan pendidikan dan kecintaan terhadap tanah air. Bahkan, sambung Emrus, ungkapan "dasar ndeso" dalam vlog Kaesang justru mengandung makna motivasi yang menyentuh wilayah emosi pendengar atau penonton agar terpicu untuk move on dari tradisi yang memenjarakan pikiran dan perilaku kurang produktif di era global.

"Karena itu, konsep "ndeso" merujuk perilaku atau kebiasaan yang harus ditinggalkan karena sudah sangat tidak sesuai dengan kemajuan teknologi dan cara berfikir masyarakat kekinian," ujar Emrus.

Selain itu, Kaesang justru tampak prihatin karena masih ada oknum yang meminta-minta proyek ke pejabat lantaran ada hubungan kekerabatan. Emrus menyebut keprihatinan Kaesang itu sangat mendasar.

Pada masa rezim Orde Baru, kata dia, sangat kental perilaku yang disebut sebagai korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang merusak tatanan berbangsa dan bernegara serta demokrasi kala itu. Karenanya, lanjut dia, ungkapan Kaesang ini sebagai suatu sindiran bermakna mendidik kepada semua agar tidak memanfaatkan hubungan kekerabatan untuk mendapatkan proyek.

Dari aspek komunikasi, seringkali ungkapan sindiran sangat efektif mengubah perilaku dari yang selalu memudahkan sesuatu menjadi  kerja keras menggapai tujuan atau cita-cita. "Inilah yang sering saya sebut sebagai upaya "berkeringat" meraih keberhasilan," tegasnya.

Emrus menambahkan, Kaesang juga mengingatkan semua pihak agar tidak kecolongan dan kehilangan generasi terbaik yang dimiliki. "Kita itu Indonesia, kita itu hidup dalam perbedaan," pungkas Emrus menirukan Kaesang.(boy/jpnn)


Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengaku heran karena ada pihak yang melaporkan Kaesang Pangarep ke polisi dengan dugaan melakukan penistaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News