Ahmad Basarah Ajak Generasi Muda Jaga Moderasi Beragama

Ahmad Basarah Ajak Generasi Muda Jaga Moderasi Beragama
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI

Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia itu menyebut, dalam bahasa Arab moderasi dikenal dengan kata 'wasath' atau 'wassathiyyah' yang berarti tengah-tengah, adil, dan berimbang.

"Dari sinilah moderasi beragama dipahami sebagai cara beragama seseorang, yang selalu memilih jalan tengah, tidak ekstrem, baik kanan maupun kiri, atau tidak berlebihan saat menjalani ajaran agamanya," jelas Basarah.

Penulis buku 'Bung Karno, Islam dan Pancasila' itu juga menilai dalam titik tertentu moderasi pemikiran Cak Nur sejalan dengan moderasi pemikiran Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya.

Contohnya saat merumuskan Pancasila, para pendiri bangsa dari golongan Islam menunjukkan jiwa besar mereka ketika bersedia mengubah sila pertama dari semula berbunyi 'Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' menjadi 'Ketuhanan Yang Maha Esa'.

"Sikap moderat para alim ulama pendiri bangsa itu harus ditiru oleh generasi sekarang," tegas Basarah.

Basarah berharap pemikiran besar Cak Nur tentang kesadaran kebhinekaan Indonesia bisa dilanjutkan oleh pemuda dan mahasiswa saat ini, termasuk mahasiswa dan akademisi Universitas Paramadina.

Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini menambahkan sejak mahasiswanya pertama kuliah sampai selesai selalu diperdengarkan Keislaman yang sejuk, moderat, dan menghormati teman-teman mereka yang berbeda agama.

"Sekarang ada 4 ribu mahasiswa belajar di Universitas Paramadina. Selama belajar di Paramadina, mereka harus mempraktikkan moderasi beragama yang semua itu sesuai dengan ideologi Pancasila," jelas Didik. (mrk/jpnn)

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menilai pemikiran Cak Nur dalam menguatkan moderasi beragama di Indonesia


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News