Ahmad Basarah: GP Al Wasliyah Harus Paham Sejarah
Senin, 23 Juli 2018 – 15:39 WIB
Di akhir pertemuan Basarah kembali menekankan, bahwa tidak ada lagi dikotomi antara Islam dan Nasionalisme. Bahwa label yang dilekatkan kepada Bung Karno sebagai tokoh kebangsaan dan bukan seorang muslim yang taat adalah tidak benar.
Sebab dalam faktanya, Bung Karno belajar Islam dengan dalam dan sungguh-sungguh selama 26 tahun. Bung Karno adalah seorang santri. Pun demikian, pandangan yang menyebut bahwa kelompok religius tidak nasionalis juga sangat tidak tepat.
"Sebab dalam faktanya, golongan religius menerima Pancasila sebagai dasar negara. Ini kan artinya kelompok religius juga sangat nasionalis. Karena itulah Gerakan Pemuda Al Washiliyah harus paham sejarah," demikian Basarah. (adv/jpnn)
Wakil Ketua MPR Ahmad Basawarh mengingatkan Gerakan Pemuda Al Wasliyah harus mencetak dai berwawasan kebangsaan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Amir Uskara Sebut PPHN Harus Memuat Target Pembangunan yang Terarah, Bukan Cuma Asumsi