Ahmad Basarah: Jika Kasus Omicron Meningkat, PTM Harus Dievaluasi

Ahmad Basarah: Jika Kasus Omicron Meningkat, PTM Harus Dievaluasi
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam Seminar Nasional bertajuk "Refleksi Akhir Tahun, Memutus Ekosistem dan Episentrum Mafia Tanah", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/12). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan pemerintah agar mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen jika kasus penularan Omicron terus meningkat cepat.

Apalagi, kata dia, pemerintah pusat sudah memprediksi puncak kasus Omicron di Indonesia akan terjadi pada Februari hingga awal Maret 2022.

Menurut dia, prediksi pemerintah pusat harus dijadikan alarm oleh Kemendikbudristek.

Dia menginginkan sekolah menjadi cluster baru bagi penyebaran Omicron.

"Jiwa dan kesehatan generasi bangsa tidak boleh dijadikan eksperimen," kata Ahmad Basarah di Jakarta, Senin (17/1).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan berdasarkan trajectory kasus Omricon di Afrika Selatan, puncak gelombang diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Inggris dan Afrika Selatan telah melewati puncak harian kasus varian Omicron, tetapi peningkatan kasus Covid-19 di India, Thailand, dan Filipina masih cukup tinggi.

Menurut dia, berdasarkan prediksi pemerintah pusat itu, semua pihak yang berkaitan dunia pendidikan mestinya menyadari bahwa peningkatan kasus Omicron di Indonesia kemungkinan bisa terjadi.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan pemerintah agar mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen jika kasus penularan Omicron terus meningkat cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News