Ahmad Basarah: Mengganti Pancasila Sama dengan Menghancurkan NKRI

Ahmad Basarah: Mengganti Pancasila Sama dengan Menghancurkan NKRI
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah saat memberikan ceramah 4 Pilar MPR RI hasil kerja sama dengan 200 orang peserta dari Komunitas Penggemar Mobil Klasik di Gedung MPR, Minggu (23/8). Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan bahwa elemen dalam masyarakat yang gemar menyebar propaganda mengganti ideologi Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi dan bentuk negara lain tak punya tujuan lain kecuali ingin memecah belah bangsa Indonesia dan menghancurkan NKRI.

Hal itu diungkapkan Ahmad Basarah saat memberikan ceramah 4 Pilar MPR RI hasil kerja sama dengan 200 orang peserta dari Komunitas Penggemar Mobil Klasik di Gedung MPR, Minggu (23/8).

Hadir dalam acara tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Lestari Murdijat, Pembina Penggemar Mobil Klasik Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna dan Founder ESQ 165 Ary Ginanjar.

Ahmad Basarah mengatakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang memasuki usia 75 tahun bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit, tetapi lebih merupakan hasil dari kristalisasi perjuangan para pahlawan dan syuhada bangsa.

Selain merebut dan mempersembahkan negara Indonesia merdeka, para pahlawan bangsa itu juga memikirkan dan mewatriskan sebuah dasar dan ideologi negara yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku,  agama, etnis dan bahasa.

"Dasar dan ideologi maha karya pendiri bangsa yang diwariskan kepada kita sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah Pancasila. Ini adalah ideologi negara yang harus kita rawat, kita jaga, dan kita amalkan,” urai Ahmad Basarah.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM-FKPPi itu juga mengingatkan hancurnya negara-negara lain yang gagal mengelola perbedaan dan menjemput perkembangan zaman kini tengah sibuk menyelesaikan konflik bersaudara di antara mereka, bahkan beberapa negara di antaranya sudah bubar alias tinggal nama dalam peta dunia.

"Agar tidak mengalami kehancuran akibat perang saudara seperti terjadi di negara-negara lain, bangsa Indonesia harus kukuh berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila. Hanya Pancasilalah dasar dan ideologi yang cocok dan memperaatukan bagi bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, dan golongan ini," urai Ahmad Basarah yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Jember itu.

Ahmad Basarah mengingatkan elemen dalam masyarakat yang gemar menyebar propaganda mengganti ideologi Pancasila dan bentuk NKRI dengan ideologi dan bentuk negara lain bertujuan untuk menghancurkan NKRI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News