Ahmad Dhani Ribut Lagi, Singgung Soal Potong Kelamin

jpnn.com - JAKARTA—Musisi Ahmad Dhani semakin hari kian rajin mencela dan mengumpat di akun Twitter-nya. Seperti biasa Dhani menulis kritik dan celaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bakal jadi saingannya di pilkada.
Kali ini Dhani kembali membuat netizens panas dengan tulisan yang diunggahnya dan menyinggung pendukung Presiden Joko Widodo dan Ahok.
“Daripada potong anggaran belanja, lebih baik potong kelamin jokower dan ahoker untuk ekspor tas kulit wanita,” tulis mantan suami Maia Estianty tersebut.
“Saya yakin para menteri lebih setuju bila kelamin jokower dan ahoker dipotong untuk tas kulit buat diekspor daripada dipotong anggarannya,” imbuhnya.
Respons yang diterimanya pun langsung beragam. Kebanyakan justru mengingatkan Dhani pada janjinya soal potong kelamin jika Prabowo Subianto kalah di Pilpres 2014.
“Om dulu janji potong punya om juga belum dipenuhi. Kan kalah dulu,” tulis netizen. Kritik tajam pun mengalir untuk Dhani. Pernyataannya dianggap sebagai bentuk orang yang tidak berpendidikan.
“Jangan tunjukkan kebodohanmu lewat kalimat yang merendahkan intelijenmu. Fokus dan berupaya cerdas,” tulis lainnya. Meski begitu saat ini terlihat semakin sedikit netizens yang menanggapi cuit Dhani di Twitter. Hanya 82 netizens yang me-retweet tulisannya. Tidak seperti biasanya yang mencapai ratusan. (flo/jpnn)
JAKARTA—Musisi Ahmad Dhani semakin hari kian rajin mencela dan mengumpat di akun Twitter-nya. Seperti biasa Dhani menulis kritik dan celaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu
- BSKDN Kemendagri & Taspen Life Teken Komitmen Perlindungan Sosial bagi ASN
- Honorer 8 Tahun Bekerja Ikut Seleksi PPPK, Dicoret gegara Tergiur Uang Haram
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2, Ini Datanya, Tetap Semangat ya
- Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI, Komnas HAM: Maksudnya Apa?