Ahmad Iman: Membumikan Sumpah Pemuda di Era Milenial

Ujaran Kebencian dan Berita Hoaks Adalah Pengkhianatan Terhadap Makna Sumpah Pemuda

Ahmad Iman: Membumikan Sumpah Pemuda di Era Milenial
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Ahmad Iman. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Ahmad Iman mengingatkan betapa pentingnya membumikan kembali spirit Sumpah Pemuda bagi generasi milenial saat ini.

Menurut Iman, makna sumpah Pemuda yang didengungkan para pemuda Indonesia pada 27-28 Oktober 1928, harus tetap hidup dan tertanam dalam jiwa generasi muda zaman now.

“Bukan hanya penting, justru Sumpah Pemuda yang diikrarkan 90 tahun silam menemukan kembali urgensinya untuk ditanamkan dalam benak pemuda milenial sekarang ini. Sebab perkembangan teknologi informasi telah menimbulkan banyak pergeseran tatanan pergaulan sosial bangsa Indonesia,” ujar Iman, Minggu (28/10/2018).

Menurut Iman, menjaga keutuhan dan persatuan bangsa memiliki tantangan berat ketika teknologi komunikasi memunculkan banyak ekses negatif. Misalnya maraknya berita hoaks, ataupun ujaran kebencian yang jelas-jelas dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

"Jika tidak waspada, perkembangan teknologi ini akan mengancam persatuan. Gerakan Sumpah Pemuda bisa luluh lantah akibat maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan hal-hal lain yang menimbulkan perpecahan," jelas Iman.

Calon Anggota Legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri) ini menambahkan, berita hoaks dan aksi saling hujat adalah musuh utama sumpah pemuda. Bahkan penyebaran kebencian dapat diartikan sebagai upaya melawan ikrar Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

"Ujaran kebencian dan berita hoaks bisa saja disebut sebagai pengkhianatan terhadap Sumpah Pemuda," tegasnya.

Iman mengakui, tak ada satu pun negara di dunia yang bisa membendung pesatnya perkembangan teknologi. Sekat dan batasan-batasan antarbangsa, budaya, termasuk dalam berbahasa sudah semakin lentur dengan globalisasi di segara bidang kehidupan.

Menurut Iman, makna sumpah Pemuda yang didengungkan para pemuda Indonesia, 27-28 Oktober 1928 harus tetap hidup dan tertanam dalam jiwa generasi muda zaman now.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News