Aiptu Ali Munir, si Penembak 2 Kaki Penyerang Jemaat Gereja

Aiptu Ali Munir, si Penembak 2 Kaki Penyerang Jemaat Gereja
Aiptu Ali Munir memperlihatkan tangannya yang luka akibat sabetan pedang Suliono, di Mapolda DIY, Senin (12/2) Foto: Ridho Hidayat/JawaPos.com

jpnn.com - Aiptu Ali Munir sudah pasti tidak akan melupakan peristiwa yang terjadi Minggu (11/2), saat terjadi penyerangan terhadap jemaat Gereja St Lidwinda, Gadog, Gamping, Trihanggo, Sleman, Jogjakarta.

Pasalnya bapak dua anak yang bertugas di Polsek Gamping itu lah yang menghadapi seorang pemuda, yang melakukan penyerangan secara membabi buta, yang belakangan diketahui bernama Suliono.

Kronologisnya, pagi itu sekitar pukul 07.30 WIB, pria berumur 57 tahun dan setahun lagi bakal pensiun dari kepolisian tersebut mendapatkan laporan dari Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di tempatnya berdinas, Polsek Gamping.

Laporan yang masuk menyebutkan adanya seorang pria mengamuk dan melukai jemaat gereja dan Romo yang tengah memimpin Misa.

Mendapati hal itu, Ali Munir bersama 2 rekannya, Brigadir Erwin dan Aiptu Praswanto langsung meluncur ke lokasi kejadian dengan seragam lengkap.

Sesampainya di Gereja, ratusan jemaat sudah terlihat berhamburan. Ia yang membawa pistol revolver kaliber 38 kemudian langsung masuk ke dalam ruangan, melihat pelaku sedang mengejar korbannya sambil membawa katana alias pedang panjang.

Munir ketika itu langsung melepaskan tembakan peringatan dan meminta pelaku untuk menyerahkan diri.

Namun yang terjadi justru mengejutkan. "Pelaku bukannya takut, tapi berbalik menyerang saya," katanya di Mapolda DIY, Senin (12/2).

Meski tembakan yang dilepaskan Aiptu Ali Munir sudah mengenai kedua kaki Suliono, penyerang jemaat Gereja St Lidwina itu masih sempat melawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News