Air Laut Pasang, Nelayan Takut Melaut

Air Laut Pasang, Nelayan Takut Melaut
Air Laut Pasang, Nelayan Takut Melaut
MANOKWARI - Ketakutan warga Manokwari terhadap ancaman gelombang tsunami masih terjadi hingga saat ini. Warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai mengungsi di tempat ketinggian karena naiknya permukaan air laut mencapai hingga 1 meter.

Warga yang sebelumnya sudah kembali ke rumah masing-masing setelah pemerintah mencabut peringatan dini tsunami,kembali dikejutkan dengan naiknya permukaan air laut yang tiba-tiba. Akibatnya,  sebagian warga terutama anak-anak dan wanita kembali diungsikan ke daerah yang tinggi. Sedangkan kaum pria menjaga yang berada di bibir pantai sambil mengamati permukaan laut.

"Torang tidak bisa tidur tadi malam,air naik turun terus. Anak-anak dan ibu-ibu amankan ke atas," ujar Sahar,warga Borobudur. Wartawan Radar Sorong (Gruop JPNN) yang ikut memantaui di pemukiman Borobudur melihat permukaan air laut naik dan turun dalam selang waktu satu menit. Arus air naik cukup cepat. Rumah panggung warga bahkan sempat terendam.

Kondisi seperti terjadi hingga sekitar pukul 10.30 Wit. Takut ancaman gelombang tsunami sebagai dampak gempa Jepang,orang tua tak menyekolahkan anaknya. Para nelayan juga takut melaut. Mereka menunggu situasi normal kembali. Puluhan perahu diamankan jauh dari pantai. Namun nelayan mengkuatirkan rumpun yang berada di tengah lautan. "Lihat situasi dulu. Tapi jangan-jangan rumpun terlepas karena ombak. Mudah-mudahan tidak apa-apa karena untuk bikin rumpun mahal," ujar La Fata, nelayan Borobudur yang sehari-hari mencari ikan tuna dan cakalang.(lm/awa/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Abdi Dalem Bakal Digaji APBN

MANOKWARI - Ketakutan warga Manokwari terhadap ancaman gelombang tsunami masih terjadi hingga saat ini. Warga yang bermukim di sepanjang pesisir


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News