Air Mata sang Ibu Menetes saat Anaknya Digelandang Densus 88

Air Mata sang Ibu Menetes saat Anaknya Digelandang Densus 88
Anik, salah seorang keluarga terduga teroris di jalan Lebak Timur 3D Surabaya, kemarin, Rabu (8/6/2016). FOTO: Dipta Wahyu/Jawa Pos

Tidak ada aktivitas yang terlihat menonjol disana. ‘’Kaget mas, wong dia itu baik dan pendiam. Istrinya guru TK. Pokoknya tidak ada kesan kriminal,’’ tegasnya.

Hal berbeda justru terjadi pada terduga teroris lain bernama Priyo Hadi Purnomo. Beberapa tetangga mengaku Priyo dikenal seorang mantan residivis. Yakni kasus narkoba dan penggelapan. ‘’Dia pernah masuk penjara 8 tahun,’’ ujar salah seorang warga yang namanya tidak mau dikorankan.

Menurut keterangan tetangga Priyo, Rijan, 64, semingguan terakhir saat Pur (sapaan Priyo di rumah, RED) tinggal dan menetap di Lebak Timur. Dia sering melihat beberapa anak muda umur 20-30an cangkruk di depan rumah Pur.

‘’Anak-anak itu beda, tidak menyapa, tidak ketawa, pokoke meneng ae, ditakoni yo meneng ae, jadi curiga orang-orang sini,’; kata pria yang tinggal tepat di depan rumah terduga teroris itu.

Rijan juga mengenal sosok Pur adalah pria yang nakal. Selain mantan residivis, Pur dikenal kerap membawa teman-temannya yang terlibat berbagai kasus kriminal. ‘’Wong omahe banyak yang tidak suka Pur dan teman-temane, sering dimarahi,’’ katanya.

Hal senada juga diungkapkan kakak kandung Pur, Anik Puji Rahayu, 39. Bahkan, dia sudah mewanti-wanti adiknya itu agar tidak terjerumus ke dalam kasus kriminal lagi. ‘’Sudah sering dibilangi, teman-temannya juga sering diusir ibu dari rumah,’’ bebernya.

Anik mengatakan, sejak keluar dari penjara setahun yang lalu, adiknya lantas merantau ke Sulawesi Selatan, tepatnya di Makasar. Di sana, Anik mendengar kabar Pur menikah lagi untuk kedua kalinya. ‘’Dua pernah nikah sekali lalu cerai, ujuk-ujuk dapat kabar dia menikah disana,’’ terangnya.

Anik juga menambahkan, Pur baru tinggal kembali di Surabaya seminggu terakhir. Rencananya dia hanya tinggal untuk membantu Suharto, adik kandung Pur, untuk memperbaiki rumah kedua orang tuanya di sana.

LIANA, 45, menangis. Matanya memerah. Ada air mata yang terlihat jatuh di pipi perempuan itu. Dia masih tak percaya jika anak keduanya Feri Novendi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News