Air Selat Bali Rendam Permukiman

Air Selat Bali Rendam Permukiman
TERENDAM: Dek kapal LCT kemasukan air saat sandar di Pelabuhan LCM Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi, Senin (16/6). (Galih Cokro/Radar Banyuwangi)

jpnn.com - BANYUWANGI – Ombak tinggi di perairan Selat Bali mengakibatkan air laut meluber ke permukiman di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (16/6). Salah satu lokasi yang terdampak ombak adalah Dusun Krajan, RT 2/RW 10, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Satu rumah terendam. Sedikitnya 12 rumah yang lain terancam terendam air laut.

Untuk mengantisipasi dampak lebih buruk, puluhan warga menggelar kerja bakti dan memperbaiki plengsengantepi pantai dekat Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM), Desa Ketapang, Senin sore 16/6). Warga beramai-ramai mengangkat kembali batu bekas plengsengan yang telah ambrol diterjang ombak. Agar batu-batu itu tidak jatuh kembali ke laut, warga memasang pasak kayu di plengsengan di sekitar 50 meter sebelah utara Pelabuhan LCM Ketapang tersebut.

Ketua RT 2/RW 10 Suwanto menyatakan, ombak tinggi melanda Selat Bali sekitar empat hari terakhir. Menurut dia, gelombang tinggi di perairan Selat Bali akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. ’’Gelombang tinggi biasanya berlangsung pada pertengahan bulan seperti ini. Ombak baru akan kembali tenang menjelang akhir bulan,’’ ungkapnya.

Selain itu, ombak tinggi menghajar Pantai Waru Doyong. Karena ombak begitu tinggi, genangan air meluber 15–20 meter dari garis pantai normal. Tempat yang biasa digunakan duduk oleh pengunjung di Pantai Waru Doyong tersebut praktis digenangi air kemarin.

Khaerudin, warga sekitar Pantai Waru Doyong, mengaku bahwa ombak besar itu menghajar kawasan tersebut sejak tiga hari lalu. ’’Airnya naik ke sini sejak Sabtu lalu. Hal ini tidak biasanya terjadi,’’ ujarnya. Hantaman ombak terlihat masih sangat keras kemarin. Karena itu, tiang dermaga kayu di pantai Waru Doyong roboh.

Berdasar informasi yang didapatkan Jawa Pos Radar Banyuwangi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), besarnya gelombang tersebut disebabkan tingginya gelombang di perairan selatan Jawa.

Prakirawan di Stasiun Meteorologi Banyuwangi Gede Agus menuturkan, gelombang maksimum di selatan Jawa tercatat setinggi 3–4 meter sejak kemarin. ’’Tinggi gelombang tersebut menurun pada Rabu,’’ katanya.

Sementara itu, gelombang di selatan Jawa relatif aman pada Minggu. Saat itu gelombang maksimum di selatan Jawa akan menurun hingga 1,5–2 meter. ’’Kalau di selatan Jawa menurun, gelombang laut di Selat Bali otomatis akan turun,’’ tambahnya.

BANYUWANGI – Ombak tinggi di perairan Selat Bali mengakibatkan air laut meluber ke permukiman di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (16/6).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News