Airlangga Bicara Soal Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi, Simak

Airlangga Bicara Soal Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi, Simak
Ilustrasi - penyesuaian harga BBM bersubsidi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Harga BBM bersubsidi pertalite,kata Komaidi, dengan kualitas yang sama oleh Badan Penyalur BBM lain, harganya di bawah.

“Namun, intinya kalau dengan harga BBM yang turun kira-kira di kisaran berapa. Semestinya tidak jauh-jauh dari harga yang dijual di pesaing,” kata Komaidi.

Sementara itu, Pemerintah memutuskan mempertahankan pemberian subsidi energi di tengah krisis energi global pada 2023 untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri dalam upaya pemulihan ekonomi.

Pada 2023, pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp209,9 triliun dengan rincian Rp 139,4 triliun untuk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG), serta Rp70,5 triliun untuk subsidi listrik.

Biodisel 35

Selain pertalite, Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah  juga akan melihat efektivitas  penggunaan campuran BBM solar dengan biodiesel sebanyak 35 persen atau B35.

Kebijakan itu ia yakini bisa mengurangi impor solar dan juga menekan jumlah subsidi yang dikucurkan pemerintah untuk jenis BBM tersebut.

Menanggapi hal itu Komaidi mengingatkan dua hal, yaitu penggunaan biodiesel dari produk sawit yang juga kadang sulit didapatkan, kemudian kesesuaian bahan bakar ini pada industri.

Airlangga Hartarto mengatakan harga minyak dunia yang terus turun menjadi pertimbangan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News