Airlangga: Pemilu Bukan untuk Memecah belah, Perbedaan Politik itu Biasa
"Pemilu bukan untuk memecah belah, perbedaan politik itu biasa, pemilu diharapkan juga membawa kegembiraan, kebahagiaan, harus mengedepankan politik yang santun dengan ide dan gagasan untuk kesejahteraan rakyat," ujar Airlangga.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini, memilih pemimpin sebaiknya sesuai dengan sifat-sifat yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
"Jadi, cari pemimpin yang benar, jujur, amanah dapat dipercaya, fathonah pintar, kompeten dan terakhir, menyampaikan dengan benar dan deliever bisa membawa hasil," katanya.
Airlangga menyatakan bangga dengan masyarakat Tuban serta bupatinya yang telah menggelar selawat untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus HUT ke-59 Partai Golkar.
Dia lantas berpantun, mengisyaratkan Golkar dan Nahdlatul Ulama berjalan beriringan untuk kesejahteraan Indonesia.
"Dua sejoli bergandengan tangan, pergi merantau ke Tuban, NU dan Partai Golkar selalu sejalan, membawa Indonesia maju ke tujuan," katanya.
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Timur (Jatim) Muhammad Sarmuji mengatakan agenda selawat merupakan kegiatan tahunan yang digelar Partai Golkar di Jawa Timur.
“Kepada Ketua Umum (Airlangga Hartarto), kami melaporkan kegiatan Golkar Jatim berselawat juga rutin ketua umum. Tahun lalu mengundang Gus Azmi dan Gus Kautsar. Tahun ini diadakan di Tuban mengundang Gus Miftah. Ini menunjukkan Golkar peduli kegiatan keagamaan,” katanya.
Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemilu bukan untuk memecah belah. Dia mengingatkan semua pihak bahwa perbedaan politik itu biasa.
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce
- Kekuatan dan Ketenangan Hati Gibran di Tengah Pandangan Merendahkan