Airlangga Sebut Ada yang Berbeda Pada GOTO, Apa Itu?
Airlangga Sebut Ada yang Berbeda Pada GOTO, Kemudian Beri Pesan Penting Ini

"Saya juga mengapresiasi juga untuk Pak Wimboh karena OJK membuat terobosan, ini harus diapresiasi, karena terobosan ini yang memungkinkan perusahaan-perusahaan digital untuk masuk," ujar Airlangga
Menurut Airlangga, IPO GoTo juga menjadi tanda bahwa IPO perusahaan teknologi atau rintisan (startup), tidak perlu dilakukan di luar negeri.
"Jadi untuk tahap awal bisa di Indonesia dan setelahnya silakan pergi ke mancanegara. Kalau di dalam negeri lebih banyak masyarakat Indonesia, apalagi dalam hal ini sopir-sopir ojol atau pengemudi-pengemudi yang bisa mengikuti dan mendapatkan potensi kenaikan saham dari GoTo," kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan dalam situasi pandemi COVID-19, salah satu sektor yang tumbuh positif adalah sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10 persen pada 2020 dan 6,81 persen pada 2021.
Ekonomi digital di Indonesia juga merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara di mana pada 2021 mencapai sekitar USD 70 miliar dan diperkirakan pada 2025 mencapai USD 146 miliar.
"Hari ini bahwa GoTo go public dengan market cap sekitar Rp 400 triliun dan ini langsung melonjak mungkin di antara kapitalisasi nomor 4 se-Indonesia," ujar Airlangga. (antara/jpnn)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merasa tertarik pada GoTo, simak alasannya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi