Airlangga Sebut Pidato Bu Mega Merakyat dan Memuat Aspek yang Selama Ini Dilupakan Bangsa

Airlangga Sebut Pidato Bu Mega Merakyat dan Memuat Aspek yang Selama Ini Dilupakan Bangsa
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Foto : Ricardo

Menurutnya, Megawati ingin mengingatkan kembali perjuangan yang diikat oleh organ politik, partai, dan aspirasi rakyat harus berpijak pada kedisiplinan.

Di sisi lain, tambah dia, Megawati bicara banyak pihak yang akan mendukungnya. Dia menganggap itu bukan seperti pembahasan yang ada di ruang publik bahwa dia narsis.

Namun, Megawati sedang mengkritik narsisme politik dengan bahasa yang satire. Bahwa politik itu soal substansi menjadikan ideologi sebagai arah jalan menerangi perjalanan bersama rakyat jembatan emas kemerdekaan, bukan gimik pencitraan.

Selain itu, Megawati mengingatkan pada Jokowi untuk konsisten dengan dua periode.

"Saya justru melihat inilah salah satu elemen kuat dalam pidato Megawati. Beliau memperlihatkan perhatian tulusnya kepada Jokowi bahwa pembatasan kekuasaan sebagai substansi demokrasi harus dipegang teguh, karena Jokowi adalah bagian dari PDI Perjuangan. Pemimpin Republik Indonesia yang lahir dari kawah candradimuka politik partai ini," sebutnya.

Ketulusan tersebut terlihat ketika Megawati mengingatkan pada pengalaman traumatik dalam hidupnya. Ketika ayah Megawati, Bung Karno dijebak Soeharto. Bung Karno dijatuhkan oleh orang-orang yang mengusung gagasan tersebut.

Pidato penting lainnya dari Megawati, lanjut Airlangga, ialah penekanan atas politik emansipasi kesetaraan laki-laki dan perempuan yang seharusnya menjadi lebih maju dalam demokrasi Indonesia.

Megawati mengungkapkan hal itu dengan mengutip buku Sukarno berjudul Sarinah serta menyebutkan perempuan-perempuan pahlawan pendahulu mulai dari Cut Nyak Dhien, Laksamana Malahayati sampai Ibu Supeni duta besar keliling Indonesia yang dilantik oleh Bung Karno.

Airlangga Pribadi menilai Bu Mega memberikan pesan-pesan politik yang kuat, padat, merakyat, dan bermakna mendalam bagi penguatan kualitas politik demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News