Ajak Publik Awasi KPU dan Bawaslu Agar Tak Bermain di Pilpres

Ajak Publik Awasi KPU dan Bawaslu Agar Tak Bermain di Pilpres
Ajak Publik Awasi KPU dan Bawaslu Agar Tak Bermain di Pilpres

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing mengharapkan pemilu presiden kali ini tidak dikotori dengan permainan oleh pihak peyelenggara pemilu yang melakukan deal-deal dengan pasangan calon presiden-calon wakil presiden tertentu. Menurut Emrus, peluang para penyelenggara pemilu bakal bermain terbuka lebar karena mereka juga dipilih melalui usulan partai politik.

Hal itu disampaikan Emrus saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Jangan Pilih yang Bayar” di Jakarta, Sabtu (21/6). Menurutnya, proses pemilihan anggota KPU melalui seleksi di DPR yang merupakan kepanjangan tangan partai politik memang memunculkan kerawanan. “Parpol-parpol itu pasti telah melakukan lobi-lobi dan membuat deal-deal tertentu,” ujar Emrus.

Pria yang memimpin lembaga Emrus Corner itu menambahkan, upaya untuk mencurangi pilpres tidak hanya melalui politik uang ataupun manipulasi suara. Sebab, bisa juga kecurangan terjadi dengan menarik penyelenggara pilpres agar berpihak ke kubu tertentu. "Jika masyarakat tak acuh dengan tahapan pemilu, maka besar kemungkinan dalam pilpres nanti akan terjadi jual beli suara. Jadi kewajiban kita semua untuk mengawalnya,” ucapnya.

Harapan serupa disampaikan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Victor Silaen yang juga hadir sebagai pembicara pada diskusi itu. Menurutnya, jika KPU dan Bawaslu sudah tidak bisa menjaga netralitas maka politik transaksional akan menjadi-jadi. “Jika sampai politik transaksional yang dikedepankan, hancurlah negeri ini,” ujamya.(ara/jpnn)


JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing mengharapkan pemilu presiden kali ini tidak dikotori dengan permainan oleh pihak peyelenggara pemilu yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News