AJI Jak Kecam Penghalangan Peliputan

AJI Jak Kecam Penghalangan Peliputan
AJI Jak Kecam Penghalangan Peliputan

Anak perempuan Jouwe, Nancy, menyambut kedua jurnalis ini, beserta dua jurnalis asal Belanda lainnya. Namun sebelum wawancara dimulai, Meset meminta jurnalis Indonesia untuk tidak mewawancarai Jouwe.

Menurutnya, kesempatan wawancara hanya diberikan bagi media Belanda. "Kenapa? Ini negara demokrasi, seharusnya mereka boleh meliputnya," kata Nico Jouwe, anak laki-laki Nicholas Jouwe, pada Meset. Meset kemudian berlalu pergi. Saat wawancara, tak berapa lama, Meset kembali bersama Febiola Ohei, anggota diplomasi Indonesia lainnya.

Ohei mendekati Veby yang tengah mewawancarai Jouwe dan langsung membentak, "Adik tidak menghargai kami, ya! Kami sudah beri waktu konferensi pers dengan Bapak Jouwe, tapi kenapa sekarang masih datang-datang lagi kemari untuk wawancara?", kata Ohei. Jouwe yang tengah diwawancarai langsung terdiam.

Wahyu mengatakan tindakan anggota tim diplomasi tersebut jelas merupakan bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 sekaligus ancaman terhadap kebebasan pers karena menghalang-halangi jurnalis dalam menjalankan tugas

JAKARTA-AJI Jakarta mengecam tindakan anggota tim diplomasi Indonesia untuk isu OPM yang melakukan penghalang-halangan peliputan terhadap Jurnalis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News