Akademisi Berkomitmen Siap Mengawal Revolusi Sepak Bola Indonesia
"Baik di twitter atau dimanapun saya sampaikan, ketua umum PSSI harus mundur. Tapi tidak ada reaksi apapun, untung ada KLB," terangnya
"Saya teriak, ketua Arema itu harus mundur itu pun tidak ada respon apapun, padahal dunia kampus yang ngomong," tambahnya
Prof Ma'mun berharap FAPSI bisa mewarnai wacana dan dinamika sepak bola Indonesia, terutama dalam memberikan masukan untuk perbaikan sepak bola ke depan. Sebab, pasca tragedi Kanjuruhan banyak pihak mulai sadar dan menyuarakan pentingnya revolusi sepak bola Indonesia
"Saya kira harapan (masyarkaat) itu ada pada kelompok-kelompok kecil, di forum akademisi. Ini hal yang baru, bila perlu dibuat (koordinator wilayah) di seluruh Indonesia, akademisinya tampil dan saat ada momentum Kongres PSSI kita harus berteriak terkait pengembangan sepak bola Indonesia," ujar Prof Ma'mun.(fri/jpnn)
Para akademisi berkomitmen dengan keahliannya turut dalam mengawal dan mendorong lahirnya revolusi sepak bola Indonesia.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Witan Sulaeman Ungkap Kondisi Pemain Garuda Muda Seusai Gagal ke Olimpiade Paris 2024
- STY: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah
- Pesan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk Indonesia: Banggalah dengan Timnas Anda
- Timnas U-23 Indonesia Sukses Masuk Semifinal Piala Asia U-23, Begini Harapan Ali Kastela
- Yandri Susanto MPR Optimistis Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Uzbeskistan
- KNPI Angkat Topi atas Prestasi Timnas Garuda di Ajang Piala Asia 2024